Dan gang sempit panjang
nanti, pada setiap belokan
kita bakalan saling berimpitan,
jelatamu, jelataku-nasib semua yang berantakan.
terus di bagian penghujung,
gerimis menatapmu dari balik wajah mendung
sejujurnya ia tidak mencari siapa-siapa;
tidak mungkin ke mana-mana
ia, bisa jadi, seperti waktu,
selalu datang ke situ
tapi enggan menunggu.
enggan membiru, tidak (untuk) berubah batu
tak ada senja di antara gerimis,
kecuali sepanjang bosan
dan setiap tikungan,(menjadi) hati-hati seperti hidup dalam temaram
(atau: ketika kata-kata tumpah dari dendam)
sepulang gerimis,
tidak (ada) perayaan untuk tetap tenang,
pelan-pelan dan melupakan
sepanjang hari yang membosankan
- 0 -
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H