Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Beristirahatlah, Tuan Mourinho...

16 Januari 2024   21:30 Diperbarui: 17 Januari 2024   13:44 1154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jose Mourinho akhirnya dipecat AS Roma | REUTERS/ALBERTO LINGRIA via CNN

Roma tak memiliki kemampuan untuk menang. Tak ada spirit yang cukup untuk bangkit dari keterpurukan. 

Fakta yang lebih konkrit bisa kita periksa dari capaian AS Roma di setengah musim ini. Saya akan menggunakan statistik tim-tim Serie A yang dirilis oleh situs Who Scored. 

Di daftar klasmen, sesudah menempuh 20 pekan, AS Roma hanya berada di peringkat 9, satu strip di bawah Napoli. Dyabala, dkk hanya bisa 8 kali menang dan 7 kali kalah, sisanya imbang. Poin mereka 29, nyaris 2x lipat dari milik pemuncak klasmen, Inter Milan.

Di daftar tim dengan penguasaan bola, shots per game, akurasi pasing, hingga rating, anak asuh Mourinho tidak meninggalkan jejak sama sekali di 5 besar. Berbeda dengan saudara satu mazhabnya yang diasuh Allegri. 

Jose Mourinho akhirnya dipecat AS Roma | REUTERS/ALBERTO LINGRIA via CNN
Jose Mourinho akhirnya dipecat AS Roma | REUTERS/ALBERTO LINGRIA via CNN

Juventus masih bisa tercatat dalam 5 besar shots per game dan mendapat rating 6,74. Sedang AS Roma hanya menitipkan Lukaku di peringkat 6 daftar pencetak gol, catatan yang tidak ada gunanya bagi nasib klub.

Jika kita menengok ke awal musim, AS Roma memang sempat memulai star dengan cara yang kurang pas bagi tim yang berambisi (tentu jika mereka mendefinisikan dirinya sebagai kandidat peraih scudetto). 

Imbang dengan Salernitana, kalah dari Verona, dan Milan. Tapi mereka meringkus Empoli 7:0, dan kembali kalah dari Genoa sesudah imbang dengan Torino. 

Lantas menang lagi dari tim yang skuadnya berisi banyak pemain pinjaman dari Juventus, Frosinone. Kalah lagi dari Cagliari, dan menang lagi Monza. Maunya apa sih, Serigala jadi-jadian? 

Tampaknya Mourinho gagal menjadikan AS Roma konsisten di laga-laga krusial: seharusnya menang melawan pejuang tidak degradasi. So, pertanyaan intinya adalah?

Apakah kejeniusan pelatih yang pernah menjadi rock star di sampul majalah Rolling Stones 2011 sudah berakhir?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun