Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bandung Tanpa Hujan

13 Januari 2024   18:32 Diperbarui: 13 Januari 2024   19:38 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kawasan Jl Juanda (Dago) Bandung | Via  sindonews.com

Tanpa hujan, apalah
Bandung di kenanganmu?

Sepasang sepatu lusuh
bercakap kepada jendela.

Bertahun-tahun mereka
tidak pernah serisau ini;
hanya teronggok dalam debu
dan dimangsa sepinya sendiri-sendiri

Di masa pensiun, sepasang sepatu mendadak sangsi,
Dari jendela, mereka melihat gerimis acak-acakan.
Seperti nasib yang sepanjang tahun
mengikuti kepala para pencari.

Dalam mimpi, mereka selalu pulang,
dibaringkan kekalahannya yang rumpang.

Mungkin sebuah Jakarta
yang belakangan diciptakan:
macet, terburu-buru,
dan sulit sekali tersenyum.

Memikul kota, terus saja berlari.
Sedang bayang-bayangnya sendiri,
patah hati mengikuti. 
Tidak ada yang berhenti.

Bagaimana kita—
tanpa kesementaraan?

--Sukaluyu, Januari 13--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun