- untuk Kang Mamat
Dia tidak memiliki
apa-apa lagi. Kecuali,
semua terbang
yang berputar-putar
di dalam dirinya.
Juga jejak hinggap
pada dinding terali.
Dan cericit pagi
sebagai perayaan
dirinya menjadi
karat.
Lalu seorang tuan,
berpeluk kehilanganÂ
tanpa...
sempat sekali saja
bahagia. Di dalam
nasibnya.
[Manteron, ujung November]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!