Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Serial Virgin River dan Janji Kebahagiaan Masyarakat Sekuler

31 Agustus 2023   10:41 Diperbarui: 1 September 2023   19:40 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tempat kedua adalah klinik milik Dokter Vernon. Dokter Vernon adalah dokter dari angkatan lama (old school). Dia adalah pribadi yang tidak mudah percaya dengan otoritas keilmuan di luar dirinya. Karena itu, kedatangan Mel Monroe pertama kali dihadapinya dengan sinis. Namun si dokter sendiri, sebagaimana Mel, terikat pada jiwa yang melayani.

Di tangan keduanya, klinik itu berfungsi sebagai institusi penyelamat: merawat dan memulihkan orang-orang dari rasa sakit dan kehilangan harapan.

Dari dan hanya karena dialektika sosial dalam ruang sosial seperti itulah, konflik dan drama yang membentuk hubungan orang-orang mengarah pada pembentukan pribadi-prabadi yang mengarah pada kedewasaan diri. Kita seperti melihat contoh kecil dari kehadiran masyarakat yang sehat (The Sane Society, Erich Fromm). 

Di masyarakat yang sehat, kriminalitas atau kejahatan bukan tidak terjadi. 

Aksi sindikat penebangan hutan dan penyelundupan narkotika, misalnya, tetap menjadi bagian dari ancaman yang menyertai Virgin River. Termasuk keberadaan figure kaya, psikotik, dan menghalalkan segala cara dalam memburu kekayaan.

Virgin River tidak mengabaikan "kontradiksi sosial" seperti ini dalam mengelola ketegangan di antara kehendak baik dan kehendak buruk. Bedanya adalah ia memberi sedikit saja dosis bagi otoritas polisionil dalam memulihkan harmoni dan keteraturan.

Tindakan menjaga harmoni (karena itu melindungi individu dari kekacauan diri) di Virgin River muncul dalam keseharian yang menuntut kepedulian dan tanggung jawab. Semisal sikap Jack yang tetap melindungi Charmine, sang mantan yang tengah mengandung bayi kembar buah asmaranya dengan Jack yang tidak ingin menikahinya.

Atau muncul dalam sebuah kelompok para perempuan sepuh---Hope, Connie, Muriel, Lidya, Lili, dan Jo Ellen---yang sering berkumpul untuk menyulam, bermain kartu, hingga bergosip. Kelompok ini adalah wujud pengaman sosial yang menjaga anggotanya dari krisis paruh baya.

Kesimpulan yang bisa dirumuskan adalah serial drama romantik yang sudah berusia 3 tahun ini ingin menunjukan hidup bisa baik-baik saja di luar otoritas hukum seperti negara atau institusi moral utama seperti agama.

Virgin River, bagi saya, adalah sketsa sosiologi yang melukiskan dinamika mencapai kebahagiaan dalam masyarakat sekuler khas Amerika. Di sepanjang narasinya, ia memberi atensi yang yang kuat pada individualitas sekaligus menghadirkan konstruksi komunitas dengan etika kepedulian dan tolong menolong sebagai keutamaan hidup.

Hal mana juga ditambahi dengan menghadirkan sebuah tempat (place) bernama pedesaan di mana ambisi akan karier dan konsumerisme urban adalah cara hidup yang (masih mungkin) diberi batasan; masih bisa diteritorialisasi.

Sampai di sini, saya teringat pada artikel berjudul Habits of the Heart yang ditulis Martin Lukito Sinaga di kolom Marginalia---yang menggantikan Catatan Pinggir di Tempo edisi 14-20 Agustus 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun