Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Serial Virgin River dan Janji Kebahagiaan Masyarakat Sekuler

31 Agustus 2023   10:41 Diperbarui: 1 September 2023   19:40 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serial Virgin River. (Sumber: Netflix via Wikipedia)

Asmara keduanya segera saja mengingatkan pada ide klasik bahwa dua profesi---perawat dan tentara--ini adalah pasangan yang ideal sejak zaman perang.

Yang pertama jelas dimaksudkan sebagai simbol dari kelembutan dan ketabahan sedangkan yang kedua adalah keberanian dan patriotisme tanpa tanding. Dua latar yang seolah-olah memberi jaminan bagi kasih sayang abadi yang menginspirasi umat manusia sepanjang zaman.

Figur dua sosok ini memang berfungsi romantika kunci yang menggerakan drama Virgin River. 

Tetapi kita tidak lantas bisa menganggap sepi romantika pasangan sepuh seperti Dokter Vernon dan Hope adalah narasi yang juga kuat. Cinta mereka diselingi kisah perselingkuhan, rencana bercerai, kembali rujuk dan berusaha berjuang tetap bahagia di usia sepuh. 

Termasuk romantika milik Brady (sejawat Jack di marinir) dengan Brie (adik perempuan Jack, seorang pengacara yang hidup dengan trauma sebagai korban perkosaan). Atau pasang surut asmara muda mudi seperti Lizzie yang datang dari hedonisme ala Los Angeles dengan Ricky, pemuda kampung Virgin River yang lugu.

Tentu saja, segala bentuk romantika di atas tidaklah cukup jika mereka tidak berakar dalam dunia sosial yang dilukiskan lewat kehadiran masyarakat dengan sistem nilai yang mendukung. Apa yang romantis adalah yang sejatinya sosial, bukan individual.

Dalam konteks ruang hidup, Virgin River adalah sebuah penyangga kultural dan ekologi. Dia tidak semata memiliki lansekap sungai dan hutan yang indah. Sementara internet bekerja dengan lambat dan gosip berlangsung begitu cepat.

Orang-orang bukan tidak menggunakan MacBook dan iPhone (yang sangat Amerika). Akan tetapi hidup dengan ideologi kemajuan: serba cepat, terteknologisasi, konsumtif dan individualistik, bukanlah "motivasi untuk menjadi" di sini.

Orang-orang Virgin River memilih dan melestarikan hidup yang saling peduli dan berbagi, terutama kesukarelaan yang tinggi dalam meringankan penderitaan sesamanya. Sebab itu juga, di tempat seperti ini, manusia dibentuk oleh komitmen yang sungguh untuk merangkul sesamanya.

Spirit hidup yang seperti ini terpantul lewat, pertama, keberadaan bar kecil milik Jack. Bar yang dikelola Jack bersama Preacher, seorang kawan yang pernah 10 mengorbankan diri dalam perang Amerika Serikat di Bagdad dan Mosul. 

Di ruang yang kecil ini, warga Virgin River seringkali datang untuk makan, ngobrol, atau menghabiskan waktu sembari bermain kartu. Boleh dikata bar milik Jack adalah ruang publik yang sangat sentral.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun