Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Katarsis" Memang Beda!

6 April 2023   11:52 Diperbarui: 8 April 2023   03:04 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Katarsis" | Screenplay Films via Wikipedia

Dari tragedi di rumah Johandi, sosok Tara mulai diperkenalkan. Semua tampilan fisiknya yang terlihat lugu, rapuh, korban, dan cantik membuatnya lebih berstatus sebagai pribadi yang mesti dilindungi seluruh penghuni dunia. 

Namun ternyata jejak-jejak penderitaaanya yang kelam dan panjang menyembunyikan pemikiran yang tak terduga perihal tindakan bunuh diri, dendam dan hidup yang tidak bermakna. 

Sejak usia yang sangat dini, ia sudah melihat kedua orangtua kandungnya mati terbakar. Sesudah diadopsi pasangan Johandi, ia malah mengalami serentetan kekerasan yang membuatnya kehilangan sensitivitas sosial dan empati. 

Ketiga, dunia Tara yang kelam barulah satu poros. Di poros yang sama kelamnya, seorang pemuda terobsesi meneruskan jejak ayahnya. Pemuda itu adalah Ello. Ello adalah salesman apartemen dengan sehari-hari yang tidak pernah berpindah dari pesta, minuman keras dan sex bebas. Namun hidup yang rock n roll tidak lebih dari kedok sosial. 

Sebab Ello adalah anak semata wayang Herumanto Sulaiman; si pembunuh peti yang legendaris. Dia selalu ingin meniru jejak ayahnya yang terus saja memandang kemampuannya dengan sebelah mata. 

Karena itu, Herumanto Sulaiman telah menjadi figur yang "ambivalen" bagi dirinya; sosok yang dibenci sekaligus dicintainya.

Tara dan Ello adalah keterwakilan dari jiwa-jiwa yang rusak. Mereka menderita oleh perlakukan yang kejam dari lingkungan yang semestinya mengasihi atau mewarisi DNA seorang psikopat yang menikmati membunuh seperti kegiatan memancing yang hening.

Keempat, dunia Jenny Gideon, detektif polisi yang sejak awal mencurigai kejanggalan dari narasi kembalinya pembunuh peti yang legendaris. Induksinya yang tajam selalu bertumbukan dengan otoritas kaku sang komandan (Gilbert Pattiruhu). Si komandan adalah aktor yang gagal mengungkap siapa sesungguhnya si pembunuh peti. 

Jenny yang bekerja keras memiliki suami yang setia. Setidaknya selalu ada di rumah ketika dia baru pulang menjelang dini hari. Namun Jenny memilih memelihara affair dengan komandannya. Jenny adalah perempuan dengan kompetensi kerja seorang detektif yang baik namun dengan moralitas seorang istri yang buruk. 

Tapi kontradiksi-dalam-peran perempuan tidak semata melekat pada Jenny. Ratna, mentor Tara di perpustakaan adalah ekspresi pilihan perempuan yang melampaui norma-norma umum. Ratna mengasuh tiga anak dari tiga suami berbeda, yang datang kedalam hidupnya, bercinta, beranak, dan kabur begitu saja. 

Keluarga dan seksualitas adalah dua perkara yang membuat Ratna selalu berdiri di batas yang "menolak dikerangkeng" karena dalih demi kebahagiaan dan keutuhan. Dua perkara yang seringkali berseberangkan antara normativitas umum dan fakta sosiologisnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun