Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Apa yang Kita Bicarakan dari "Puss in Boots: The Last Wish"?

20 Januari 2023   09:51 Diperbarui: 23 Januari 2023   13:45 1622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puss in Boots 2: The Last Wish | IMDb via Kompas.com

Selebihnya adalah animasi yang menggugat jiwa-jiwa yang tidak pernah merasa cukup, atau gagal menghargai hal-hal baik yang menemaninya selama hidup, berhasil memicu bocah 6 tahun larut dalam cerita.

Beberapa scene membuatnya terpingkal-pingkal. Beberapa lagi membuatnya terdiam dicekam ketegangan, lantas bernapas lega sesudah semua itu berlalu. Film ini sukses menyedot atensinya yang masih dipelihara oleh antusiasme yang sederhana.

Sekurangnya, di suatu masa, ketika dia berada di dalam ketegangan untuk memilih, dia teringat Puss in Boots pernah bercerita konsep yang sama. 

Hidup selalu lebih kompleks dari yang disodorkan oleh film animasi, tapi tak jarang kita membutuhkan contoh animatif untuk mengenali mengapa hal-hal yang kompleks sebagai pengalaman yang real.

Demikianlah percakapan singkat tentang Puss in Boots: The Last Wish yang masih tayang di layar Cinema XXI. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun