Scaloni mesti menemukan solusi jitu membongkar Polandia yang sudah menunjukan cara bermain solid dan efektif melawan Arab Saudi. Mereka menghadapi wakil Eropa yang memiliki kiper berpengalaman, Lord Szczesny, sosok yang tidak mudah panik di hadapan serangan bertubi-tubi.Â
Kewaspadaan Argentina pun mesti berada di level terbaik karena Lewandowski adalah tipe penyerang yang licin. Lihai membuka lubang di pertahanan lawan dan tajam dalam eksekusi gol.Â
Penyerang Barcelona ini juga dibekali skillball mumpuni yang membantunya memenangkan duel satu lawan satu. Dalam laga kontra Arab Saudi, ia berkali-kali membuktikan kelihaiannya itu.Â
Selain Lewandowski, jangan abaikan Milik dan Zielinski. Milik adalah tipe penyerang dengan positioning yang bagus di depan gawang. Sedang Zielinski adalah gelandang serang yang lincah menyusuri celah, sebagaimana yang sering diperankan bersama Napoli.Â
Ini berarti Argentina mesti memenangkan banyak bola di lapangan tengah dibanding Polandia. Persisnya adalah memenangkan dominasi dan menjaga stabilitas.Â
Untuk ini, Rodirguez dan Mac Allister yang terbukti membantu kerja De Paul sebaiknya dicoba kembali ketimbang memasang Paredes dan Gomez. Sedang bek mungil Martinez tetap mendampingi Otamandi di belakang.
Penting dicata bahwa saat laga melawan Arab Saudi, Polandia hanya memiliki penguasaan bola sebesar 36%. Mereka tidak banyak menciptakan tembakan ke gawang, 16 kali berbanding 11 dimana shots on targetnya 3 berbanding 5. Â
Rasanya Czeslaw Michniewicz, pelatih Polandia, masih akan menggunakan gaya yang sama. Solid bertahan dan efektif dalam memanfaatkan setiap kesempatan.Â
Karena itu, tunggu saja siasat apa yang akan dilakukan Scaloni agar Argentina bisa langsung moncer sejak menit pertama.Â
***
Data statistik yang dikutip bersumber dari Whosocred.com. Â Â