Hingga pekan ke-6, mereka hanya sekali imbang saat melawan AS Monaco. Mereka menorehkan kemenangan tandang dengan gol yang mencolok, misalnya 0:5 kala menghadapi Clermont Foot atau skor 1:7 melawan Lille.Â
Neymar dan Messi juga tercatat sebagai dua pemain yang sejauh ini paling banyak memproduksi asis. Sedangkan Mbappe adalah pemain yang paling tinggi ratingnya dalam melakukan shots per game, sebagaimana dicatat WhoScored.com.
Dari statistik domestik ini, PSG terlihat tetap eksplosif sedangkan Juventus sebaliknya. Penguasa Italia yang sudah dua kali gagal menjuarai Serie A ini  cuma bisa menang di kandang dengan 3:0 dan 2:0, kala menjamu Sassuolo dan Spezia.Â
Pendek kata, Mbappe, dkk langsung tancap gas dengan beringas sedang rivalnya masih bergulat dengan hestek #Allegriout di sosial media.Â
Di musim keduanya ini, pelatih yang semasa bermain berperan sebagai gelandang di klub-klub papan tengah ke bawah seperti Pisa, Pescara, Cagliari hingga Pescara, hingga Napoli masih saja menampilkan Juventus yang sekadarnya saja.Â
Allegri masih membuat Juventus yang penting menang dengan cara bermain yang sulit bercerai dari pengulangan gaya yang membosankan. Gaya seperti ini hanya mungkin membuat Juventus meraih hasil melawan klub-klub papan tengah. Â
Bahkan baru-baru ini, Allegri tengah mengembangkan "metode build-up gaya sangkar burung". Football Italia menyebut gaya ini dengan "Octagon Possession Style" alias gaya penguasaan bola segi delapan.Â
Gaya ini mula-mula dicuit twitter Matteo Bonetti dengan hestek #AllegriBall yang viral.
Seperti terlihat di atas, gaya sangkar burung atau penguasaan bola segi delapan merujuk pada cara memainkan bola yang terus menerus bergerak ke sisi kiri, balik ke belakang, lalu ke sini kanan, balik lagi ke belakang, begitu seterusnya hingga maut memisahkan peluit akhir bertiup. Sesekali, tentu saja, diselingi long pass yang menggali kebosanan lebih dalam.
Gaya seperti itu, rasa-rasanya, merefleksikan kreativitas yang miskin dan ketakutan berlebih; kondisi teknis sekaligus mental yang secara jitu mengabadikan kebosanan tanpa tanding serta menguji kesetiaan tanpa ampun para fans.