Dari sini, penonton terus diajak melihat masa lalu seorang Robin, yang ternyata adalah mesin pembunuh tanpa tanding dari satuan khusus Marinir, semisal Robert McCall di The Equalizer (2014).
Maka dari itu, saya merasa hanya akan buang-buang waktu belaka.
Tapi "Pig", yang rilis 2021 ini membawa kita pada jalan cerita yang tidak sarat kekerasan dan laga seperti film-film Nicholas Cage yang lain. Atau perihal balas dendam yang bengis dan brutal.
Fakta yang lain adalah: film yang ceritanya ditulis oleh Vanessa Block mendapat rating 6,9 di situs Internet Movie Database. Selain juga, mengutip Wikipedia, Pig memenangkan penghargaan bernama "Independent Spirit Award for Best First Screenplay", sebuah penghargaan tahunan dari Film Independent.
Juga lewat aksinya di film berdurasi 1 jam 32 menit ini, Nicolas Cage meraih nominasi "Best Actor" kedua pada ajang Critics' Choice Movie Award for Best Actor 2021. Ia dikalahkan Will Smith yang berperan sebagai Richard Williams dalam biopik King Richard.
Jadi, seperti apa film dengan alur yang lambat ini bercerita?
Tema utama yang dikisahkan PIG kepada penontonnya memang masih tidak pergi jauh dari riwayat seorang tua yang diam di hutan (Oregon, sebagai pemburu truffle dengan seekor babi) terpuruk dan menjauhi ramai kehidupan kota.Â
Lantas momentum kehilangan piaraan kesayangan membuatnya kembali menghadapi segala macam kesedihan dan rasa takut. Kembali memenangkan diri dari keterpurukan dan pengasingan yang sepi.
Dimanakah kita bisa melihat perbedaannya?
Tragedi dirampasnya sang babi adalah momen bagi terbukanya biografi Robin Feld, bukan semata kembalinya sang protagonist ke ramai kota Portland. Lelaki yang mengasingkan diri sekitar 15 tahun adalah seorang koki (chef) ternama dan dihornati.