Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

[Cerita Sarapan dari Bitung] Tinutuan Bu Ti yang Merawat Ingatan

12 Januari 2022   11:39 Diperbarui: 16 Januari 2022   22:40 1656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bitung adalah kota yang tergolong sibuk. 

Selain memiliki pelabuhan laut utama di Sulawesi Utara, Bitung juga dijejali pabrik-pabrik. Dari pabrik pengolahan ikan hingga minyak goreng. Setiap pagi di hari kerja, jalanannya penuh pekerja yang hilir mudik. 

Mereka yang ASN, karyawan toko, pekerja perbankan. Juga pedagang, aparatur militer hingga buruh pabrik. Berebut cepat dengan truk besar bermuatan konteiner. Tak terkecuali yang menulis artikel ini.

Dan seperti kota-kota lainnya yang memiliki pantai, selalu tersedia banyak warung penjaja ikan bakar. Bitung juga tumbuh dalam jejaring kedai kopi, dari yang serius (menggunakan jasa barista, setting suasana dibentuk dari permainan cahaya dan dekorasi, dan daftar menu ala coffee shop) hingga yang seadanya. 

Seperti Manado yang terletak di teluk, dibentuk dari migrasi lokal lalu berkembang pesat dalam pertumbuhan fasilitas konsumsi kuliner, kota kecil yang penduduknya berjumlah 225.134 jiwa (202o) tak mau kehilangan momentum mengelola trend kuliner.

Kota yang terletak di bawah kaki gunung Dua Saudara ini juga memiliki tempat-tempat makan yang bukan saja maknyus. Tempat-tempat makan yang berusaha menyajikan warisan citarasa lokal di tengah suasana (kontestasi) kekinian yang diramaikan serbuan makanan dari kawasan Indonesia yang lain. Bahkan yang diimport dari negeri-negeri di Utara.

Lebih dari itu, percayalah kepada preferensi saya yang sudah bergerak dari Timur ke Barat Nusantara. Di Bitung, ada tempat makan sederhana yang bakal kamu didatangi lagi dan dikenang-kenang. Tempat makan yang dikelola dengan cara rumahan, ditopang oleh para perempuan dan bertahan melewati pasang surut zaman. 

Salah satunya yang ingin sekali saya ceritakan adalah Warung Tinutuan Ibu Ti Girba. Eh tapi, tahu 'kan tinutuan alias bubur Manado itu terbentuk dari apa? 

Sependek denah yang bisa ditelusuri dari fasilitas Google Maps, lokasinya terletak di Girian Bawah, kecamatan Girian. Kalau datang dari arah pasar, Anda hanya perlu mengarah ke kantor Lurah Girian Weru, kemudian mengikuti jalan Garuda. 

Melewati Masjid Jami' An Nur terus hingga ketemu perempatan terakhir. Lewati perempatan itu ke arah laut, sekitar 200 meter di depan warung Ibu Ti segera terlihat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun