Bapak bergegas keluar dari rumah, disangkanya saya sedang tertimpa motor. Di luar sana, Kiwi sedang berjalan santai tanpa rasa bersalah. Siapa yang hendak dimintai pertanggungjawaban? Kiwi memang tak pernah bisa diam.
Tapi, pada suatu waktu, kami pernah sangat bersedih karena Kiwi. Ketika itu dia sudah besar, tingginya mungkin mencapai setengah meter. Kiwi tak lagi memakan pisang yang dipotong serupa dadu.Â
Entah bagaimana, Kiwi meminum sisa cat yang tergeletak di samping kandangnya. Cat itu berwarna biru. Berhari-hari Kiwi tak berselera pada pisang yang biasanya langsung diserbu ketika hadir di hadapannya.
Kiwi hanya tiduran dan bermuka murung. Tak ingin melakukan apa-apa selain beol-beol. Kami berpikir Kiwi akan mati. Ternyata bukan cat yang membunuh Kiwi. Sesudah beberapa hari, tiba-tiba saja, Kiwi muncul di pekarangan. Berlari-lari sambil memamerkan badannya yang terus besar. Menunjukan sepasang kakinya semakin kokoh dan siap menendang apa saja.
Kiwi memang bukan jenis yang sembarang. Sejak kecelakaan meminum cat, Kiwi tak pernah lagi sakit.
Hingga suatu hari, seorang tetangga datang dan menawarkan akan membeli Kiwi. Saya kira tetangga ini adalah seorang pengusaha. Entah untuk apa membeli Kiwi yang mulai menua dan tingginya mungkin telah mencapai satu meter lebih. Yang jelas ia membayar cukup mahal. Hampir seratus ribu rupiah untuk ukuran zaman itu.
Siapakah Kiwi?
Kiwi adalah jenis Casuarius. Lebih dikenal dengan nama Kasuari. Ia merupakan hewan endemik yang hanya hidup di Papua, Papua Nugini, dan Australia. Sesungguhnya ia adalah jenis burung yang berbahaya. Dalam berita di Kompas.com, Mengenal Kasuari, Spesies Burung Paling Berbahaya di Dunia, dikatakan:
Kasuari merupakan satu-satunya burung yang diketahui pernah membunuh manusia. Dikutip dari Guinness World Records, pada 2019 lalu, seorang pria berusia 75 tahun yang memelihara Kasuari, meninggal dunia setelah diserang dan mengalami luka yang sangat parah. Kematian pertama yang dikonfirmasi akibat serangan kasuari ini terjadi pada 1926 yang menimpa seorang pemburu berusia 16 tahun.
Walau begitu, kasuari tergolong burung buas yang sudah lama berusaha didomestikasi oleh manusia purba. Proses ini terjadi sebelum dilakukan domestikasi terhadap ayam.Â
Sebagaimana National Geographic Indonesia dalam artikel Kasuari, Burung Terbuas di Dunia Dipelihara Manusia 18.000 Tahun yang Lalu melaporkan bahwa: