Bagaimana memindahkan ketegangan dan melampaui jalan buntu?
Tidak ada lain. Dibutuhkan persekutuan yang berani menciptakan narasi tandingan dari luar tembok angkuh spionase militeris. Persekutuan yang kemudian melibatkan advokat, anggota parlemen dan sosok Emile Zola. Nama ini lalu menulis surat terbuka, yang kemudian menggeser peta konflik ke ranah publik. Mengantarai terbentuknya "Dreyfusard Vs. Antidreyfusard". Jurnalisme menjadi bagian yang terlibat, walau dalam posisi terbelah.Â
Dengan pergeseran peta konflik menjadi bagian dari keprihatinan publik, aparatur militer dan unit spionase tidak lagi memiliki kekebalan bertindak menurut selera segelintir elite. Picquart tidak lagi bertarung sendirian. Walau harus melalui pertarungan yang memakan waktu sekitar 10 tahun.
Walau film berdurasi 2 jam 12 menit ini lebih tampak sebagai kisah Georges Picquart dibanding perjuangan Alfred Dreyfus, pesan utama J'Accuse adalah cerita keberhasilan perjuangan membela prinsip kekebasan individu. Keberhasilan yang ditopang oleh adanya pejabat militer yang bersih, intelektualisme yang berjarak dari gairah dan kerumunan nasionalisme sempit, serta jurnalisme yang kritis dan berani. Dan jangan lupakan dukungan publik sebagai peluru tambahan.
Pesan yang masih relevan dengan zaman dimana krisis globalisme dalam banyak sendi telah melahirkan hasrat yang ganjil akan pemurnian ras, mengerasnya nasionalisme sempit dan kehendak penyucian politik dengan formalisasi ajaran iman. Terasa akrab dengan pertarungan politik di sebuah negeri?
Oh iya, di situs IMDb, film ini mendapat rating 7,2. Lumayan dong. Kecuali kamu pemuja garis keras Wonder Woman 1984, heuheuhe. ***Â
*) Sumber yang diacu Britannica.com, Wikipedia, Hollywood Reporter.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H