Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film "Force of Nature", Penebusan Dosa Laki-laki di Tengah Badai dan Serangan Gangster

27 Januari 2021   09:25 Diperbarui: 27 Januari 2021   12:30 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan kata lain, Force of Nature yang ceritanya ditulis Cory Miller hanyalah film dengan gagasan yang mengawetkan cerita klise usaha penebusan dosa seorang lelaki/ayah atas kesalahan-kesalahannya. Ide yang sungguh cocok dilakoni oleh mereka yang mulai sepuh, seperti Mel Gibson. 

Drama Lelaki dan Penebusan Dosa 
Saya juga menyangka Mel Gibson, sekali lagi, akan dihidupkan sebagai ayah yang menebus dosanya. Seorang pecundang paruh baya yang menjumpai kematian dengan kemuliaan. Ternyata bukan seperti itu. Bukan serupa kisah John McClane yang melawan teroris digital sembari menyelamatkan anak perempuannya yang cantik di Die Hard 4.0.   

Drama penebusan dosa itu tidak lagi milik Ray Barret; milik mereka yang sepuh dan mulai sakit-sakitan. Sebagai pensiunan polisi yang terdidik dalam pertempuran keras dengan para kriminal, Ray memang lebih memilih pertempuran terbuka. Ketika Cardillo dan Troy sedang berusaha menyelamatkan Paul, ia bersama Jess Pena memulai perburuan balik terhadap anggota John the Baptist. 

Kebetulannya, di apartemen yang cuma punya satu pintu masuk dan keluar itu, ada saja seorang militer yang meninggalkan peralatan perang di dalam kamarnya. Ray dan Jess jadi punya amunisi untuk melawan. Orang baik memang selalu mendapat pertolongan yang tak diduga-duga, ya.

Ray Barret alias Mel Gibson tidak bertahan lama. Sikap keras kepala dan cenderung nekadnya hanya muncul laksana iklan obat kuat. Sekejap saja, demi menegaskan pilihan untuk bertarung habis-habisan karena yang dihadapi adalah hidup atau mati. 

Drama penebusan dosa itu milik Cardillo, polisi muda yang terjebak di apartemen naas itu karena disuruh menyelamatkan para penghuni karena serangan badai. badai Kategori 5 yang mendekati Puerto Rico (!!). Cardillo memiliki masa lalu yang traumatis. Ia pernah salah menembak kekasihnya sendiri yang disangka penjahat. Kejadian mengerikan ini disebabkan telepon iseng warga yang kesal dengan layanan polisi. Kekasihnya juga polisi, dong. 

Opsir muda jagon kita ini kemudian hidup dalam perjuangan melawan ingatan traumatik, rasa bersalah, hingga kesepiaan sepanjang tahun. Dia harus tetap hidup untuk menanggung kesalahan. 

Pergulatan batin yang kebanyakan hidup dalam jiwa pahlawan dengan prinsip: SEKALI BERARTI, SESUDAH ITU MATI! walaupun mereka tak mesti membaca puisi Chairil Anwar. Sayangnya, pergulatan suasana batin ini hanya tampil samar-samar dan datar saja. 

Usaha penebusan dosa yang sudah hambar seperti ini tentu tidak berdiri sendiri--yaiyalah, kalau sendiri maka akan membantah klaim perjuangan berbasis solidaritas nan kolaboratif dong. 

Cardillo bersama Troy, yang sambil tersedu-sedu melihat ayah tertembak dan meninggal dalam keadaan duduk di tangga, mulai berbagi tugas dan merancang aksi pembebasan diri. Saat yang sama, Jess sedang disandera John. Cardillo akan berusaha menyelamatkan patnernya, Troy membawa kabur Griffin yang butuh pertolongan medis sesudah digigit piarannya sendiri. 

Adegan menuju akhir hanya menjelaskan cara mencapai akhir yang bahagia. Sedikit ketegangan hanya tercipta ketika si kepala gangster mulai mengendalikan situasi. Seolah saja kemenangan tampak di depan mata, kejahatan akan menang--dan kita tahu pilihan seperti ini tidak mungkin, tidak boleh ditempuh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun