Dari sini, ending cerita seketika mudah ditebak. Cerita "21 Bridges" adalah cerita baku tembak yang ujungnya mengungkap perselingkuhan hukum dan kartel narkotik.Â
Penonton kini tinggal menunggu, dalih apa yang menjadi pembenar dari perselingkuhan hitam itu?
Ternyata sang kepala grup 85 memiliki alasan yang juga seringkali dipakai untuk menjelaskan konteks struktural dari korupsi. Â
Manhattan adalah kota yang tidak ramah bagi polisi kasta rendahan. Mereka berdedikasi kepada korps dan hukum namun kesejahteraan bukan harga yang otomatis dari dedikasi itu. Bahkan, kota Manhattan disebutnya "membenci mereka!"
Sementara mereka memiliki keluarga dan mimpi-mimpi yang harus direbut demi masa depan yang tenang dan bahagia.Â
Lalu, apakah uang boleh membeli kebahagiaan? Ya, uang bisa melakukan itu. Selama masih manusia, masih berwujud daging, uang adalah materi yang ikut menyusun kebahagiaan bagi si kepala grup.Â
Ini jenis dalih yang tidak bisa lagi dipandang semata sesuatu klise. Lebih berbahaya lagi, ia telah menjadi kondisi bagi munculnya banalitas kejahatan dari aras aparatur hukum negara.
So, apakah rating 6,6 itu pantas? Kamu pergilah ke bioskop, hehehe.Â
***