Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Serie A di Youtefa

8 November 2019   11:22 Diperbarui: 10 November 2019   08:29 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Serie A dan Youtefa, di antara Italia dan Jayapura-memangnya ada urusan apa?

Hari ini, ketika mendengar kata Youtefa, kebanyakan orang mungkin segera terbayang pada salah satu ikon baru kota Jayapura. 

Sebuah jembatan megah yang baru saja diresmikan Joko Widodo 28 Oktober. Jembatan ini menghubungkan Jayapura dengan Distrik Muara Tami. 

Sedang bagi sebagian lagi yang menyelesaikan masa bocah dan remaja di Jayapura, Youtefa jauh lebih besar dari jembatan beranggaran 1,8 milyar itu. Youtefa yang lebih besar hadir dalam dua kenangan. 

Pertama, menunjuk pada sebuah teluk dengan pemandangan laut yang indah. Apalagi jika melihatnya dari dataran Skyline. 

Tempo Travel misalnya menulis: Sebagai destinasi wisata bahari, Teluk Youtefa terbilang komplit. Ia memiliki hutan bakau sepanjang 200 meter dari garis pantai.

Pohon bakau pun bisa setinggi 7-12 meter, bisa dibayangkan rimbunnya Teluk Youtefa, jauh dari kesan pantai yang terik. Belum lagi ditambah keindahan pantai, tanjung, hutan dataran rendah, Youtefa bisa membuat wisatawan betah. 

Sedang yang kedua, menunjuk pada sebuah kampung kecil yang diberi nama Youtefa. Kampung yang dibentuk dari hubungan sosial multi-etnik Nusantara. Sebab itu juga, Youtefa yang satu ini adalah sejenis penyangga kultural.

Secara geografis, kampung Youtefa ini terletak dekat pasar lama sebelum ke arah Tanah Hitam. Selain itu, posisinya juga terletak di jalan alternatif yang menghubungkan kompleks perumahan BTN Kotaraja dengan pasar lama Abepura.

Posisinya yang berada dekat pasar lama juga menjadi alasan mengapa kampung ini banyak dihuni oleh kaum dagang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun