***
Pada 3 September 2010 atau sekitar 9 tahun yang lalu, saya pernah menulis catatan perjalanan seperti di atas itu. Saya senang saja karena tulisan sederhana ini, yang berusaha melihat beberapa "kekuatan pembentuk" sebuah lokus budaya masih terarsip di Facebook. Terima kasih digitalisme.
Belang sekarang tentu saja telah banyak berubah. Mungkin lebih bergeliat dengan hasil lautnya yang ikut menyangga kebutuhan konsumsi ikan di Sulawesi Utara, khususnya sekitaran Manado dan Bitung yang memiliki pabrik-pabrik pengolahan ikan.Â
Mungkin saja, Belang telah memoles dirinya sebagai salah satu destinasi baru wisata alam, sebagai salah satu yang menjadi alternatif bagi wisatawan yang bosan dengan suasana Manado dan Tomohon.Â
Atau Belang mungkin masih tidak banyak diceritakan, selain bagi mereka yang lahir dan hidup di sana.Â
Tapi, barangkali yang bisa dikenang-kenangkan adalah bahwa menulis tentang tempat yang tak banyak dikenal selalu memiliki pada satu masa yang jauh mengingatkan betapa pendek sebuah perjalanan pernah dilakukan dan terlalu sedikit yang seringkali bisa dituliskan.Â
Tidak banyak yang sungguh-sungguh ingin diabadikan sebagai buah dari perjumpaan pikiran, cerita, pengalaman orang-orang dan pada akhirnya bagaimana ingatan menyediakan dirinya untuk menampung semuanya.
Kapan terakhir kamu pergi ke tempat atau lokasi budaya yang tidak banyak ditulis?
Ehe.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H