Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Di Wajahmu yang Terbenam

10 Agustus 2018   22:20 Diperbarui: 11 Agustus 2018   01:23 1057
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: IDN Times

aku ingin sendiri saja
duduk di bangku tua sembari memandang
wajahmu terbenam di antara
bayang-bayang kekuasaan

waktu akan berjalan ke belakang
kepada hari-hari dimana kita baru punya tiga puisi
demi mengenangkan kau, ambisi juga
orang-orang yang (tak sadar) dikorbankan

lalu malam kembali merayap, pelan-pelan
menggelapkan segala terang yang ku pandang
udara sesak dan suaramu berbisik dari balik
rindu yang kini meranggas mati

dan ketika pagi tiba  di beranda,
senja akan gugur, bintang jatuh, satu-satu
wajahmu pecah menjadi hujan, deras. ganas
meluruh cakrawala yang menjaga kita bahagia

dalam bayang-bayang
kekuasaan
aku hanya ingin sendiri saja
memungut wajahmu 

yang terbenam

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun