Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Mission: Impossible-Fallout", di Depan Anarkisme dan Cinta Perempuan

29 Juli 2018   00:38 Diperbarui: 29 Juli 2018   08:37 2957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada bagian mana saya harus menemukan kompensasinya?

Julia dan Ilsa: Jalan Perpisahan dan Penemuan Diri
Ada satu "tungku emosional" yang tidak dilupakan McQuarrie. Apa itu? Memaksimalkan kehadiran Julia dan Ilsa alias memberi "efek romantika" ke dalam film dengan kejar-kejaran keren di jalanan Paris dan di atas pegunungan Kashmir yang bersalju.

McQuarrie menghidupkan masa lalu Ethan lewat mimpi yang selalu kembali. Mimpi yang berakar dari rasa bersalah kepada Julia. Menjalani hidup sebagai elit spionase membuat perpisahan dengan sang istri adalah pilihan yang menyelamatkan. Saat bersamaan, kehadiran Ilsa adalah masa kini yang membuatnya tak pernah jauh dari perasaan khawatir. Ia ingin selalu menjadi pelindung Ilsa dan tidak membuat kesalahan yang sama di masa lalu.

Di persilangan "masa lalu dan masa kini", Impossible-Fallout mengajak menelusuri sisi esoteris Ethan yang-lagi dan lagi-sebagai lelaki pemilik kapasitas cinta emansipatif. 

Cinta yang bukan saja selalu siaga melindungi orang-orang terdekat, misalnya dengan memilih keselamatan Luther ketimbang kopor berisi plutonium yang membuat dunia dalam ancaman kiamat. Namun juga, yang paling heroik adalah membawanya pada laku pengorbanan diri bagi masa depan umat manusia. 

Rasa bersalah terhadap perempuan yang seperti ini tidaklah khas seorang Ethan-kalau bukan narasi yang klise. Bedanya, McQuarrie  menyoroti ini dari sudut pandang perempuan. Dari kemampuan Julia yang merelakan hidupnya tidak bersama-sama Ethan. Bagi Julia, lelaki tercintanya lebih dibutuhkan dunia ketimbang hidup bahagia bersama; Julia menolak opsi yang "egoistik".

Maka, Kenang-kenanglah Mas Pur! #MasPurAdalahHero

Perpisahan bertahun lama ini telah membuatnya serasa terlahir baru. Sebagai perempuan dengan pelibatan diri pada kerja-kerja kemanusiaan. 

Julia menemukan kekuatan terdalam dari cinta yang merelakan berpisah karena "mandat historis" yang berbeda. Pada puncaknya, pelibatan diri secara total pada keselamatan manusia telah meletakkan keduanya dalam keagungan. Situasi ini tergambar dalam dialog di penghujung film. 

Cadas, Mbloo!

Ilsa Fauts | Sumber: AZCentral
Ilsa Fauts | Sumber: AZCentral
Sedangkan Ilsa, apa aspek "yang emansipatif" dari kehadirannya di film berdurasi 148 menit ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun