Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Saya Kira Dia..

17 Juli 2018   16:02 Diperbarui: 17 Juli 2018   17:27 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Favim.com

saya kira dia terburu-buru.

mengemas segala cemas
menuangkan ke dalam kertas-kertas
terus memberikan api kepadanya

sambil menikmati itu dengan wajah datar

wajah dari segala usaha yang patah
yang gagal mengatakan
kepada dirinya sendiri, aku boleh!
aku bisa berbahaya terhadap nasibku sendiri

sedangkan senja masih terlalu jauh di ufuk sana

saya kira dia terburu-buru

membungkus segala sesak
menyulingnya ke tubuh gelas-gelas
lantas melemparkan pecah di dentingnya

melewatkan semua dengan wajah tanpa riang
wajah dari sejarah lintang pukang
dengan ketakutan menyatakan
aku muak menjadi kebutuhan untuk melupa

dari kenangan-kenangan
yang tak diberkahi beda atau jeda
serupa politisi dan pemilihnya:
mereka yang ikhlas,

disepelekan lekas-lekas!

saya kira, dia..

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun