Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Red Sparrow", Siasat Perempuan dan Kontra-Etatisme

27 April 2018   12:48 Diperbarui: 28 April 2018   10:49 3324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jennifer Lawrence sebagai Dominika Egorova dalam Red Sparrow (2017) | Variety

Pertama, bahwa dalam hubungan dengan negara, semua yang ada pada diri agen spionase hanyalah instrumen. Imperatif "tubuhmu adalah milik negara" adalah nilai utama yang harus hidup dalam laku keseharian. Imperatif ini diperkuat dengan metode manipulasi psikis yang wajib dikuasai oleh setiap agen. 

Adegan paling jelas dalam menunjukan imperatif di atas adalah ketika Dominika secara tiba-tiba menyediakan dirinya untuk disetubuhi seorang siswa di depan ruang kelas. Siswa yang sebelumya dibikin babak belur ketika hendak memperkosanya di kamar mandi. Tantangan bersetubuh di depan kelas itu batal karena kemampuan Dominika mendominasi suasana dengan kata-kata yang merusak birahi. 

Eks-balerina yang culun ini berhasil mengatasi hambatan-hambatan psikis yang lazimnya dibebani oleh acuan moral individual--misalnya, berikan kenikmatan tubuhmu hanya dengan yang kau cintai--lantas sukses menjadi tuan atas tubuh sendiri.  Lebih canggih lagi, ia berhasil mengolok-olok mitos purba bahwa perempuan hanya diciptakan sebagai obyek seksual laki-laki; semacam laku "penis envy".

Kedua, kesetiaan tertinggi hanyalah tunduk pada "national-interest". Ini adalah klaim yang jamak ada dalam setiap satuan intelijen dimana pun berada. Bahkan atas nama yang satu ini, negara tak segan-segan menghabisi warga negara sendiri yang mengajukan gugatan atau perlawanan terhadap kebijakan yang diproduksi. 

Satuan SVR memiliki kepentingan untuk melacak siapa agen ganda yang berhubungan dengan Nate Nash, agen CIA yang hampir tertangkap di Taman Gorky di malam ketika Dominika mengalami patah kaki di atas panggung. Karena itu, petinggi SVR menyiapkan pengawasan berlapis terhadap misi yang diembankan kepada eks-balerina untuk mendekati Nate, meraih kepercayaan dan memperoleh identitas Mole, si sumber yang mengancam kepentingan nasional Rusia. Tentu saja, pengawasan ini disertai rencana eksekusi jika dinilai telah membelot.

Karena itu, lewat kaderisasi Red Sparrow, Dominika dididik meletakkan negara sebagai pusat dari sikap patriotik. Sebagai otoritas yang memutuskan takdir hidupnya. Sebagai satu-satunya cinta yang dilayani sepanjang hidupnya. Dominika pun harus hidup dengan identitas ganda: sebagai penerjemah di kedutaan dalam kehidupan publiknya (non-spy identity) dan sebagai teknologi pengawasan terhadap musuh kepentingan nasional dalam kerja bawah tanahnya (spy identity). 

Masalahnya, Dominika tidak datang kepada pamannya dengan motivasi sebagai alat-alat dalam perseteruan Perang Dingin di era Rusia Modern (maksudnya Putin vs Trump?). Wajah cantik, belum menikah dan pemilik tubuh molek yang anggun ini hanya ingin memastikan sang ibu menjalani hidup yang layak. Menginginkan jaminan ekonomi dan kesehatan yang rutin. Keinginan yang memang tidak pernah mudah sejak dalam niatan.

Motivasi kasih anak terhadap ibu yang seperti ini kini berhadapan dengan ketegangan baru. 

Jika sebelumnya hanya berpusar pada persaingan di dalam kelompok balet, kini mulai berkembang pada hubungan yang makin rumit, politis dan berbahaya. Ditambah lagi, sang paman tidak pernah tampil sebagai pengganti ayahnya. Sang paman hanyalah state apparatus yang dingin dan serba terukur, representasi negara sebagai bapak yang jarang tersenyum dan telarang ditentang. 

Perlawanan Dominika: Apa yang Berbahaya dari yang Tampak Lemah?

Selanjutnya, bagaimanakah Dominika melawan kehendak etatisme dan instrumentalisasi tubuh perempuan? Yang paling menonjol adalah penerapan metode manipulasi psikis yang bertindak di luar prosedur dan berani mengambil resiko di margin paling ekstrim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun