Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"The Shape of Water", Usaha del Toro Menyuarakan Sang Liyan

6 Maret 2018   12:12 Diperbarui: 13 Agustus 2019   16:02 1287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: JoBlo.com

The Shape of Water (selanjutnya akan saya singkat saja dengan TSW) adalah bintang pada perhelatan Academy Award ke-90 kali ini dengan 13 kategori di mana empat dimenangkan.

Keempat itu adalah untuk kategori Best Picture, Best Director, Best Original Music Score dan Best Production Design. TSW menyingkirkan Dunkirk-nya Nolan yang berbiaya $100 million. TSW diproduksi hanya dengan ongkos $19.5 million. 

Mengapa TSW boleh menang? Mengapa Dunkirk yang dipuji habis begitu dirilis ternyata hanya memenangkan kategori Penyuntingan Terbaik dan Penyuntingan Suara Terbaik? 

Salah satunya, barangkali karena "miskin gagasan". 

Melihat Dunkirk di layar bioskop memang menyelamkan diri ke dalam nuansa yang mencekam. Penampakan langit yang diselingi deru mesin pesawat dan desing peluru, laut yang bergelora dan pesisir yang dipenuhi ketakutan para tentara membuat kita menyadari jika ambisi dan pertikaian politik manusia adalah mesin penghancur paling bengis. 

Bersamaan dengan itu, ada patriotisme membara namun senyap dalam sanubari jelata, para nelayan kecil, yang pergi melakukan evakuasi. Para jelata yang membuat "Operasi Dinamo" sukses melahirkan "Miracle of Dunkirk".

Tapi itu tidak membuat saya melihat Nolan terlahir baru lewat film bernarasi sejarah perang. 

Saya terbiasa dengan kesukaan Nolan mengelaborasi konsep-konsep psikologi dan filsafat lewat medium film. Dunkirk belakangan malah tampak sebagai romantisasi patriotisme jelata rakyat Britania Raya. Mungkin sebab ini juga, pendekatan "makroskopik" Nolan malah membuat kesan hambar di ruang subyektif saya, sebagaimana sudah tertulis di Film Dunkirk, "Makrokopisme" dan Nolan yang Hambar.

Melalui Darkest Hour-lah, kita bisa melihat persilangan patriotisme jelata dengan pilihan Churchill untuk tetap menolak tawaran berunding dengan Nazisme-Hitler. Ada adegan di mana Churchill memilih pergi bercakap-cakap dengan warga biasa di kereta pada saat tekanan untuk berunding dan makin menipisnya dukungan dari dalam Kabinet Perang. "Kau tidak bisa berunding dengan kepala di dalam mulut singa." Demikian Churchill berfatwa. 

Sementara TSW, sekilas seolah bertutur tentang romantisme cinta yang ganjil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun