Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Please Stand By", Perempuan dalam Drama Penaklukan "Yang Normal"

2 Maret 2018   10:13 Diperbarui: 2 Maret 2018   10:20 2405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.nytimes.com

*Spoiler Alert!*

Wendy muda dan cantik juga yatim piatu. Dia menjalani hidup dengan kakak perempuannya secara terpisah di California. Sebabnya dikarenakan Wendy tak cukup memiliki kemampuan mengendalikan diri, khususnya ketika sedang mengalami rasa marah dan frustrasi. Bahkan memiliki kecenderungan melukai dirinya sendiri. 

Kondisi "psikis yang pra-normal" sejak masa anak-anak ini dilengkapi oleh kekurangluwesannya bersosialisasi dengan dunia manusia di sekitarnya. Termasuk di dalamnya adalah lemahnya kemampuan menyerap dan menubuhkan apa yang disebut sosiolog sebagai "tipe-tipe pengetahuan resep". Yakni jenis pengetahuan yang berhubungan dengan rutinitas sehari-hari di masyarakat, yang mengintegrasikan dunia individu dengan dinamika kehidupan sosial  yang kompleks namun terpola serta tertib;semacam menderita Asperger Syndrome.

Singkat diagnosa, Wendy adalah pribadi yang retak dan harus hidup dalam semacam rumah "normalisasi".

Rumah normalisasi adalah rumah dimana Wendy dan yang menderita "kepribadian pra-normal" dibiasakan dengan aktifitas terjadwal. Ada jam untuk menyulam, ada jam untuk membaca dan bercengkrama selain jam yang mengatur makan dan istirahat.

Sistem yang seperti ini dirancangkan agar Wendy dan kumpulannya yang diisolir perlahan-lahan boleh mengadopsi hidup manusia normal kebanyakan. Sehingga mereka dapat kembali ke dunia di luar sana, tentu saja, setelah memenuhi syarat-syarat tertentu.

Yang unik pada Wendy adalah daya imajinasi yang khas seorang Trekkie alias fans Star Trek kelas berat. Pada saat bersamaan Paramount Picture mengadakan kompetisi menulis naskah untuk film yang memiliki massa pemuja dari generasi kelahiran 1960-an hingga kini. Dan perempuan muda yang tidak dipercaya kakaknya mampu menjaga ponakannya sendiri bisa menulis naskah setebal 400-an halaman!

Ilustrasi: Apple Trailers
Ilustrasi: Apple Trailers
Naskah inilah yang menjadi pemicu perginya Wendy dari rumah normalisasi. Dari California, menggunakan angkutan public dan sendiri, mengantarkan naskahnya ke kantor Paramount Picture yang semestinya dikirim lewat pos.

Film "Please Stand By" (mungkin baru tayang di bioskop tanah air tahun ini) selanjutnya menuturkan bagaimana perjalanan Wendy bersama seekor anjing bernama Pete mengantarkan naskahnya melewati dunia manusia ramai sepanjang California ke Los Angeles. Dunia dari masyarakat yang sibuk dan "berwatak ganda": selalu saja tersedia jenis-jenis yang tega memanfaatkan situasi dan menciptakan kemalangan serta jenis orang-orang dengan empati dan ketulusan memberi pertolongan.

Perjalanan inilah drama utama dari film yang dibintangi oleh Dakota Fanning. Akhir bahagia dari kisah berdurasi sekitar 1 jam 30 menit ini adalah Wendy gagal menjuarai kompetisi menulis naskah film Star Trek. Namun kepercayaan yang diperoleh agar dapat memeluk ponakannya yang masih bayi.

Dus, film ini tidak menyelipkan romantisme hambar: ada sesosok lelaki penyelamat yang menemani Wendy menghindari kemalangan atau tragedi yang darinya cinta tumbuh. Wendy adalah penyelamat bagi dirinya sendiri.

Dan, sayangnya, tidak memberi pelukisan psikologis yang mendalam ketika mengisahkan bagaimana Wendy menempuh petualangan membawa karyanya.  Petualangannya yang melukiskan anak manusia mengatasi keterbatasan yang terlanjur dikategorikan berkepribadian "pra-normal".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun