Lantas, apakah film ini berkisah pertarungan intelijen dan politik dimana FBI di tangan Felt hadir sebagai penjaga keluhuran demokrasi Amerika?
Di titik inilah, Ladesman membuat kita menjadi awas. Sembari mengisahkan bagaimana arahan-arahan Felt kepada pasukan intinya untuk terus bekerja melawan intervensi orang-orang Nixon sembari membangun kolaborasi dengan media massa dalam mem-blow up skandal, Ladesman juga melengkapi dengan kisah Felt yang disidang karena aktivitas-aktivitas spionase yang melanggar hak-hak sipil di akhir cerita. Aktivitas yang diwarisi dari zaman Hoover.Â
Dus, kita boleh melihat pertarungan politik tingkat tinggi antara dua blok politik di Amerika Serikat. Atau katakanlah, kisah ini bukan tentang pertarungan mereka yang penjaga ideal Amerika versus para pengkhianatnya. FBI bukan narasi penyelamat Amerikanisme yang menjunjung demokrasi dan hak-hal sipil dengan Felt sebagai aktor intelektual. Bahwa Nixon harus mengundurkan diri sesudah dilantik itu lebih tampak sebagai ujung yang niscaya dari krisis delegitimasi yang diproduksi sendiri.Â
Benar bahwa proporsi terbesar dari film ini adalah kisah di balik pengungkapan skandal Watergate namun film berdurasi 103 menit ini bisa pula dimaknai sebagai pertunjukan "Amerikanisme yang Sakit". Yakni tentang ambisi super power yang dipelihara oleh sikap paronia dan patriotisme garis keras inti elit yang dari padanya aksi-aksi intelijen dibenarkan menghalakan segala macam cara.Â
Ambisi yang bekerja di dalam proyek besar "The American Century" hingga hari ini.Â
 ***