Dengan kata lain, perempuan telah menjadi subordinat sejak dalam masa-masa transisi psiko-seksualnya. Yang terjadi dalam dunia sosial seperti pemisahan kerja berdasarkan atribut gender hanyalah pantulan dari "hasrat tak sadar".
Tentu saja "pandangan yang ideologis" alias merawat kesadaran palsu ini sudah dikritik. Terutama dari kalangan feminis. Tapi kita tidak hendak berumit pikir di perkara ini. Cerita di atas pun sebatas usaha mengaitkan film dengan semesta pengertian yang lebih luas. Itu pun kalau nyambung.Â
Intinya, Jangan Main-main dengan Kelaminmu!
*** Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H