Kita memang punya sepasang nada sambung,
suara sumbang berulang, dan ruang mewah
tanpa percakapan-percakapan manis.
"Pulang jam berapa? Kalau kemalaman, makan di restoran saja,"
katamu jika aku kelebihan jam kerja.
"Aku harus rapat di luar kota, sampai Senin depan. Liburannya kita pindah,
tolong kasih tahu anak-anak."
Kita sudah tak punya libur, walau sedetik
menziarahi cita-cita bapakku atau mengunjungi wasiat ibumu.
Kita lupa pernah
menjadi pohon rindang
dan jalan kenangan
pada bertumpuk-tumpuk surat, rindu dan tunggu.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H