Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Film "The Hitman's Bodyguard", Satu Poros Dua Kehendak

21 September 2017   13:14 Diperbarui: 22 September 2017   02:05 2243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Darius Kincaid adalah tipe kehendak yang percaya pada sesuatu yang hadir spontan, tak terduga dan liar sebagai ihwal yang esensial. Esensialitas yang melampaui kategori moral yang lazim. Kategori yang berobesesi merangkum segala keunikan peristiwa ke dalam pengertian baginya adalah kesia-siaan yang dungu.

Hal ini terpantul dari kesaksiannya manakala pertama berjumpa Sonia di sebuah bar.

Malam itu, Sonia menghajar beberapa lelaki kurang ajar dengan menggorok urat leher dan memecahkan botol bir di kepala. Taka da rasa ngeri atau belas kasihan. Sesudahnya, kepada Darius yang sedang terperangah, Sonia menitipkan French Kiss-nya tanpa ba-bi-bu perkenalan yang, dalam film Hollywood, segera berakhir di ranjang.

Kincaid melihat sisi dirinya dalam Sonia. Sisi yang melengkapi dan membuatnya selalu berada di level terbaik. Sebaliknya, bagi Sonia, Darius adalah lelaki romantis yang akan melakukan apa saja untuk dirinya. Lelaki yang hanya mungkin kalah karena menghendakinya.

Kedua, Darius memiliki riwayat tragis sebelum menjadi pembunuh sewaan kelas kakap. Pada usia remaja ia telah membunuh maniak yang menghabisi hidup seorang pendeta dan membiarkan mayatnya di altar gereja. Pendeta itu adalah ayahnya.

Latar tragedi ini menjadi salah satu motivasi Kincaid dalam membunuh. Kepada Bryce, ia katakan, "Manakah yang lebih jahat, mereka yang membunuh penjahat kelas berat atau yang mengawal para penjahat?"

Ketiga, dari segala kekuatan dan curriculum vitae yang tak pernah gagal, titik terlemah Darius hanyalah Sonia. Darius hanya bisa ditangkap Interpol dengan menjebaknya di sebuah rumah sakit sesudah memberi kabar bohong jika Sonia sedang sakit.

Sonia adalah pusat kekuatan dan daya romantis dalam diri Darius yang berperawakan tinggi besar, hitam, botak dengan bola mata sebesar pingpong. Darius tak pernah berpura-pura kuat terhadap yang satu ini.

Sementara Bryce mewakili kehendak yang terbalik.

Pertama, Bryce adalah kehendak maskunilitas dengan cara memaknai hidup serba terencana. Semua harus dipersiapkan sejak awal. Semua harus memiliki tujuan yang terang. Bryce bahkan menggunakan prinsip hal yang membosankan adalah menyenangkan terhadap tetek bengek prosedural.

Dia tidak menolelir kesalahan kecil apalagi sampai membawa akibat fatal. Perkara inilah, kesalahan kecil, ia tidak memaafkan Amelia karena dituduh sebagai patner tak bisa dipercaya. Dua tahun Bryce hidup tanpa memaafkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun