Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Film Wu Kong dan Ujicoba Gaya Postmodern

13 September 2017   15:19 Diperbarui: 14 September 2017   06:20 4028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena saya belum melakukan riset, tidak terlalu jelas apakah dalam banyak versi tentang Sun Wu Kong (karakter yang pernah diantaranya dibintangi Donnie Yen dan Jet Lee), terutama lewat media film, muatan "epos-spiritual" adalah inti nilai yang mengikat seluruh tafsir tersebut. Walau tanpa riset menyeluruh, pada film Wu Kong (2017) yang dibintangi oleh Eddie Peng dan Shawn Yue, saya melihat sesuatu yang berbeda dan penting dipercakapkan. 

Apa saja itu? Sekurang-kurangnya, ada dua alasan utama yang bisa diajukan.

Pertama, film yang disutradari Derek Kwok yang merangkap penulis naskahnya, diadopsi dari novel berjudul Wu Kong Biography. Novel yang ditulis oleh Zeng Yu dengan nama pena Jin Hezai ini merupakan salah satu yang popular di internet. Sejak tahun 2000an, novel ini laris dijual sebanyak dua juta kopi dan disebut-sebut sebagai "No 1 Internet Novel".

Wu Kong Biography menceritakan kisah 500 tahun sebelum Journey to the West. Sebagaimana terlihat dalam filmnya, Wu Kong diceritakan tidak dalam urutan kronologis (dari kelahiran hingga pencerahan) atau menjelajah satu episode dalam epos Perjalanan ke Barat .  

Laman china.org.cn mengatakan jika Biografi Wu Kong adalah narasi alternatif tentang Sun Wukong, Si Raja Monyet yang bersumber pada kisah klasik China, Perjalanan ke Barat. Ini menceritakan kembali kehidupan Sun Wukong dengan cara yang lebih liar dan lebih imajinatif dengan gaya post-modern. Beberapa karakter (tokoh) di dalam buku dan film berasal dari sumber asli (Perjalanan ke Barat), namun beberapa lagi merupakan hasil kreasi atau diinspirasi dari film "kultus-komedi" berjudul A Chinese Odyssey yang diperankan Stephen Chow.

Bagaimana persisnya melihat klaim di atas, khususnya tentang gaya post-modern itu?

Sejauh yang terlihat dalam filmnya, Wu Kong kali ini ditampilkan sebagai Monyet Sakti yang berkehendak menghancurkan "mesin takdir" yang membelenggu nasib manusia. Oleh gurunya, Wu Kong bukan saja diwariskan kesaktian namun juga cara pandang tentang relasi dunia dewa-dewa dan dunia manusia.

Cara pandang yang pada intinya mengecam dunia dewa-dewa sebagai kumpulan mereka yang sok kuasa dan menghambat kemerdekaan manusia sebagai makhluk yang berhak memilih jalan nasibnya sendiri-sendiri. Dunia dewa dan ajaran yang menuntut kepatuhan kepadanya adalah "sesuatu yang ideologis" dalam terma Marxisme: struktur kesadaran palsu yang dirawat untuk menyembunyikan realitas penindasan.

Misi Wu Kong adalah menghancurkan mesin takdir yang mengerangkeng kebebasan manusia. Karena "alasan sudah takdirnya" dan daerah hunian para iblis, kampung halaman Wu Kong yang dahulu berupa gunung dengan bebungaan dan buah-buahan dimusnahkan. Manusia yang masih hidup di sana dengan segala usaha dan ketabahan melewati penderitaan (selalu diserang siluman) tidak memiliki harganya di mata para dewa-dewi. Pembenaran takdir dewa-dewi adalah salah satu motivasi profetik yang memelihara perlawanan Wu Kong.

Pada ujicoba pertama, misi Wu Kong tidak berhasil. Bukan saja harus menghadapi tentara langit yang sakti, Wu Kong dijerat asmara Ah Zi, anak dewi yang mengendalikan mesin takdir. Seorang dewi yang keras hati dengan berprinsip untuk menjadi dewa, hilangkan segala perasaan terhadap ikatan-ikatan duniawi. Asmara telah melemahkan.

Kegagalan ujicoba pertama ini juga ditandai oleh terlemparnya Wu Kong, Ah Zi, Yang Jian/Erlang Sen dan Tiang Pen, dua pengawal elit Istana Langit. Yang Jian adalah pemuja rahasia Ah Zi sedang Tiang Pen adalah kekasih yang terpisah. Keduanya memiliki hambatan psikis untuk menjadi dewa, terutama Ah Zi dan Yang Jian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun