Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pembunuhan Politik

29 September 2016   07:54 Diperbarui: 29 September 2016   09:18 1447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Akun siapa nih. Ramai sekali,” tanya salah satu.

Nama pemilik akun tertulis Kenedy, Mengabdi dengan Hati, Memberi Bukti, Menolak Janji!

“Status apa ya, Bro?”

“Tulis saja, Pada ributin apa sih? Bubar-bubar. Waktunya download filem bokep!” saran temannya.

Maka ditulislah itu. Kirim, lantas membuka laman baru. Sebuah laman situs porno.

***

Lorong dalam gedung besar itu selalu dingin. Di sisi-sisinya, pintu-pintu besar saling menghadap. Di atas pintu, tertulis nama dan jabatan penghuninya.

Pada salah satu pintu tertulis Kenedy, Pimpinan Fraksi. Pintunya dibiar terbuka. Di dalamnya duduk tiga wajah mendulang cemas. Tiga wajah muda, kelimis dan serius. Wajah staff ahli.  

Sedang dalam sebuah kamar istirahat, setambun tubuh sedang berbaring dengan selang oksigen tersambung ke hidungnya. Nafas yang sebelumnya seperti dicekik mulai berangsur teratur. Seorang berseragam putih, dokter, dengan tatap selidik, memastikan penangangan yang dilakukan benar.

“Apa yang terjadi sebelum ini?”

Tanya dokter itu sekeluar dari kamar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun