Dari dua perjumpaan peristiwa ini, saya tahu, saya hanyalah gerak kecil dalam semesta yang tidak selalu mudah dibaca kehendak-Nya. Hanya riwayat kecil yang berusaha menuliskan setiap putaran harinya dengan cerita-cerita membanggakan, hal yang tidak selalu mudah. Hanya kehendak kecil yang berusaha agar tidak sia-sia menjadi manusia.Â
Perjalanan pun dilanjutkan. Saya memejam mata dan menyandarkan kepala. Hanya senandung Aku Begini, Engkau Begitu dari Om Broery Marantika, satu-satunya yang bersuara:
Di dalam tidur, di dalam doa, kita berjanji. Kita bersama, kita bersatu bergandeng tangan
Di alam nyata, apa yang terjadi buah semangka berdaun sirih. Aku begini, engkau begitu sama saja.
Salam weekend aja dah! Â
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H