Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bukan Sayembara Mika

30 Agustus 2016   14:33 Diperbarui: 30 Agustus 2016   19:28 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Emon, Emon, Emon, teriak anak-anak dan emak-emak. Ayah dan ibu Mika kemudian menyambutnya lewat titian jembatan. 

"Wah, ternyata kamu yang berjodoh ya Mon. Selamat," kata ayah Mika. Ibunya juga sumringah, Mika seorang yang datar-datar saja.

Emon masih terengah, nafasnya belum normal. 

"Jadi kapan kita akan laksanakan pernikahannya Mon?" tanya ibu Mika.

"Haaah..haaah..bentar dulu Tante...bentar...." Emon masih mencari nafasnya.

"Begini Om dan Tante. Tidak penting menang atau tidak bagi saya. Sama juga, tidak penting berjodoh dengan Mika atau tidak."

"Whaaaaaaaaaaat?" Mika terkejut. Status kembang desanya terusik. Ibu dan ayahnya melotot, tiada menyangka, tiada menduga Emon yang hidup segan mati tak mau masih bisa bilang begitu. 

"Haaah...haaa..Om dan Tante, saya hanya mau bertanya. Siapa yang tadi mendorong saya ke dalam sungai? Siapa Om?"

Hening. Hanya Emon yang terdengar masih terengah nafasnya bersama matanya yang penasaran.

Sayembara ini bukan untuk Mika.

***    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun