Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sendiri-sendiri

25 Juli 2016   01:59 Diperbarui: 25 Juli 2016   02:41 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

masa remaja baru saja mendatangi saya,
mengajak bicara di depan kaca
katanya: kau hampir lupa?
saya bilang bisa jadi,
soalnya ingatan di kepala seperti sendok di depan wajah

tentang cinta pertama
sekolah SMA
usia tujuh belas
motor bapak
duit dari emak
malam minggu
semua tampak melengkung,
jelas saya lagi

saya terus ke kamar muka
di satu-satunya dipan tua
perempuan dengan sweter tebal
dan bau atsiri yang kekal
duduk menahan batuk tubuhnya

siapa dia?

dia yang sering membonceng motor bapak,
menghabiskan duit emak, di malam minggu
ia kini renta
sedang kau lebih senang bicara di depan kaca
kata masa remaja
lalu kabur dari kepala saya, sembunyi di balik kaca

2016

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun