Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku yang Berkelahi dengan Hatiku

10 Juni 2016   21:25 Diperbarui: 10 Juni 2016   21:40 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

di malam Ramadan

aku berkelahi dengan hatiku

“Berhenti memuja dunia, bunuh ia dari pusat hanif-mu!” bentak hatiku

kemudian memberikan air wudlu,

“Cuci otakmu di situ. Sapalah sujud yang rindu,” perintahnya lagi

malangnya hatiku

ia rupanya belum tahu,

sejak bertahun lalu, otakku telah ditukar otak kerbau

demi selalu bekerja, melawan lelah,

sebab cemas, masa tuaku terbayang sengsara

“Kau masih tak mau mencuci otakmu dengan air wudlu dariku?” pintanya kini dengan sendu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun