Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Gelora Aktivisme yang Sakit

14 April 2016   08:55 Diperbarui: 15 April 2016   16:13 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dokter dan dua suster asistennya kemudian berlalu tanpa banyak kata. Seolah kekasih yang kecewaaan, mintanya lain dikasihnya lain...
Pemuda aktivis yang masih menyala-nyala melihat halaman depan undangan. Sebuah seminar di rumah sakit jiwa. Ia kemudian mengambil kertas di atas meja mulai terlihat sibuk menulis.

15 menit berlalu. Dokter dan suster kembali ke ruangan pemuda aktivis. Terkejut setengah hidup.

“Lhoo, Anda belum beranjak dari sini? Anda sudah sehat wahai pemuda tiang negara.”

“Wah Dok, syukurlah Anda sudah kembali. Begini Dok, saya baru selesai merancang pokok-pokok pikiran yang akan disampaikan dalam seminar di RS Jiwa tersebut. Silahkan dengarkan dan tolong beri masukan. Saya mulai ya, Dok.”

Wajah dokter mendadak pucat dan mual lalu muntah-muntah. Juga dua suster yang bersamanya. Dalam hati mereka hanya ada satu kalimat pasrah tiada berdaya: Ampuuuuuun..

Pembaca tahu apa yang terjadi sesudah itu? Yang bisa menerka dengan benar akan saya kenalkan dengan pemuda dari jenis yang langka tersebut. Hua hua haa.

 

***
#Catatan: Setiap penderitaan membutuhkan ruang bersuara. Dan sebaiknya setiap dokter seharusnya memiliki sensitivitas Che Quevarra. Setujuuuu??

Sip!

Ke ladang dolooooooo...selamat pagiiiiii....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun