Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[HUT RTC] Gitar yang Bunuh Diri

26 Maret 2016   11:05 Diperbarui: 26 Maret 2016   11:33 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Gitar | walrus-fields.deviantart.com"][/caption]

Minggu keempat: terinspirasi film

di Minggu pagi,
ada gitar tua yang bunuh diri
mengikat senar ke lehernya sendiri
berdarah kaku di dahan pohon penuh berduri

tak ada yang tahu gitar malang itu datang dari mana
tak ada juga yang mau tahu mengapa ia gantung diri di sana

ke perpustakaan kota, aku pergi mencari tahu
membawa tanya pada buku di sana,
barangkali ada yang tahu cerita gitar tua

seluruh rak sudah kutanya,
semua diam menutup lembarnya, tak mau bagi cerita
oooh, betapa kecewanya pencaharianku
tak ada yang tahu, kebanyakan tak mau tahu

semua yang pernah jaya, ketika tua akan kembali menjadi debu,
begitu kata sebuah buku. Ia mungkin trauma dengan lagu
atau mungkin pernah terluka karena tajam senarnya

di depan perpustakaan,
gitar-gitar telah berkumpul, marah dan mengirim luka ke dalam hatiku:
“kau yang telah memaksanya bunuh diri, kau!!”

aku melihat tubuhku,
pemutar musik mp3 dari merek terbaru

[2016]

***
Puisi yang diinspirasi dari film amatir pendek berdurasi sekitar 15 menit berjudul Misteri di balik Kotak Musik. Sebuah film yang dibuat oleh anak-anak kelas 12 IPA 1 SMAN 1 Karang Rayung yang juga untuk memenuhi tugas desain grafis. Sebagai film dengan genre horor misteri yang dikerjakan oleh anak-anak SMA, karya ini mampu menciptakan suasana misteri sekaligus horor, selain keharuan. Dukungan latar musiknya juga menambah hidup ketegangan dalam cerita. Film amatir pendek yang lebih nikmat dari sinetron hantu-hantuan.

Puisi ini juga disertakan untuk merayakan HUT Perdana Rumpies The Club.

[caption caption="logo"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun