Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Film Man From UNCLE, Menikmati Komedi Intelijen

2 Februari 2016   09:56 Diperbarui: 2 Februari 2016   10:49 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pada bilangan tahun 1960, ada satu serial berjudul Man From UNCLE yang tayang di jaringan televisi NBC. Serial tv ini tayang selama dua tahun, dari tahun 1964-1968 dengan 105 episode dimana Ian Fleming juga bermain. Begitulah ringkasan catatan tentang serial yang baru saja saya saksikan daur ulangnya. Selebihnya, untuk mengerti sedikit catatan atas serial tersebut,  lagi-lagi sila baca di wikipedia.org.

Serial ini yang kemudian direproduksi oleh Guy Rithcie menjadi film dan sudah tayang sejak 14 Agustus 2015 silam.

Man From UNCLE 2015 adalah film yang menyampurkan komedi dan aksi intelijen di masa perang dingin. Ia menceritakan aksi dua agen asal Amerika Serikat yakni Napelon Solo (Henry Cavill) dan Illya Kuryakin ( Armie Hammer) agen KGB, Rusia. Keduanya ditugaskan untuk perintah yang sama : menyabotase rencana nuklir salah satu organisasi kriminal internasional yang dibiayai milyarder kaya raya.

Untuk memulai tugasnya, Solo berusaha mencari informasi nuklir yang dikembangkan Dr. Teller, ilmuwan yang berafiliasi dengan NAZI melalui puterinya, Gaby Teller (Alicia Vikander). Dalam ketidaktahuan rantai komando operasi, Solo sempat terlibat duel dengan Illya, lalu kemudian terlibat dalam aksi kolaborasi. Kolaborasi mereka dimulai dari Roma, Itali, dimana sebagian besar narasi film difokuskan.

Secara umum, terhadap film ini, saya setuju dengan sinopsis yang dibuat oleh jagatreview.com. Jagatreview mengatakan seperti ini :

Plot film memang terbilang unik. Jika pada kebanyakan film ‘special agent’ dengan konflik politik akan menonjolkan dominasi suatu negara, lain halnya dengan film yang satu ini. Dua agen rahasia dari negara berkuasa yaitu Amerika dan Rusia justru bersaing dalam misi penghentian pengembangan senjata nuklir di era perang dingin. [Lengkapnya, silahkan kunjungi link ini.]

Saya juga merasakan kesan yang sama.

Man from UNCLE adalah film bertema aksi intelijen yang menyelipkan komedi juga romansa sekaligus sukses menghadirkan suasana masyarakat tahun 1960an. Rithcie yang membuat dua sekuel Sherlock Holmes menjadi film yang action-detektif menegangkan dan berjibaku dalam isu-isu besar dunia kali ini menghadirkan ketegangan yang bercampur dengan lepas tertawa. Ada suasana serius dan santai, ada sikap sok tahu dan kemudian terlihat dungu, ada romantika yang tertunda dalam rasa hati Illya dan Gabby yang sudah meluap-luap. Ini film intelijen yang renyah dan segar.

Jadi dalam menyimak film ini, kita harus membuang atau memberi tanda kurung atas imajinasi kita tentang James Bond atau Jason Bourne, misalnya. Benar ada konteks besar dalam film ini : ancaman nuklir dalam masa perang dingin, tapi rasanya fokus Richtie adalah bagaimana membuat narasi aksi intelijen bercampur dengan komedi. Man from Uncle membuat perseteruan Kapitalisme versus Komunisme menjadi  kontradiksi yang parodistik.

Salah satu adegan yang memancing tawa adalah ketika Illya yang kaku, serba serius, memiliki teknik membunuh tinggi dan juga penggemar catur itu sedang menenangkan diri di depan bidak catur, Gaby malah sibuk berdansa dengan iringan lagu Solomon Burke yang berjudul Cry to Me. Tarian Gaby yang sudah setengah mabuk merusak ketenangan Illya yang kemudian menghampirinya dan mereka terlibat perkelahian dengan ending lucu. Alicia Vikander benar-benar membuat sosok Gaby menjadi menggemaskan (uuuh, pengen nyubiiit, biiit).

Cuplikan adegan lucu menggemaskan itu bisa disimak di Youtube. 

Adegan lainnya adalah ketika Solo dan Illya terjebak dalam aksi baku tembak dan kejar-kejaran sesudah ketahuan menerobos lokasi pengayaan uranium. Illya dan Solo bisa lolos sesudah melompat dari jendela dan berharap tiba di dalam air, ternyata tidak. Mereka tidak di atas papan dermaga kecil. Untung saja ada boat dan mereka berdua mencoba melarikan diri. Sayang sekali, pintu-pintu keluar sudah dikunci sehingga aksi meloloskan diri dengan boat itu berputar-putar menjadi aksi kejar-kejaran. Dalam aksi itu, Solo harus terlempar dari boat dan naik ke darat, lalu menjumpai sebuah truck yang di dalamnya ada bekal makan.

Solo akhirnya menenangkan diri dengan menyantap bekal tersebut sembari mendengdangkan lagu Che vuole questa musica stasera dari radio tua sementara Illya masih sibuk berkejar-kejaran di atas kulit air laut. Adegan tegang berkomedi ini silahkan disaksikan juga  di Youtube.

Saya setuju jika menyaksikan film ini, menjadi tertawa dalam ketegangan dan tiba-tiba menjadi romantis lalu tegang lagi. Pilihan musik pengiring adegan juga membangun suasana masa lalu yang sangat kental. Rithcie berhasil membawa imajinasi saya ke masa lalu yang tidak pernah saya hidupi.

Film seperti ini seolah saja membalik seluruh kesaksian atas film bergenre action dan aksi intelijen yang selama ini saya gemari. Ia membuat saya kehilangan cara pandang geopolitik dalam memahami film-film bertemakan intelijen seperti misalnya dalam film Double (Richard Gere) yang berkisah pertikaian sesama agen Soviet di wilayah Amerika Serikat. Selain itu, juga membawa saya melihat sosok intelijen sebagai manusia biasa yang boleh terjebak kedunguan dan kegalauan karena romantika yang tertunda, hiks, hiks, hiks.

Jadi, tontonlah film ini mana kala kehidupan politik menjadi sangat dungu dan kerasnya hidup harian menjadi terlalu serius lantas kehilangan komedinya. Komedi adalah kerinduan yang akan selalu hadir ketika kita berhadapan dengan terlalu banyak omong kosong dan kebingungan atas situasi hidup bersama dimana tidak lagi jelas mana yang harus dirujuk.

Tertawalah demi kewarasan yang kini mahal. Hahaha.

Selamat pagi, Salam hangat!

*** 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun