Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Sedikit Catatan dari Birdman

28 April 2015   22:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:35 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lelaki tua itu, Riggin namanya, hidup suram di balik panggung.

Dalam sebuah lakon, ia menembak hidungnya di akhir drama !. Berdarah dan terkapar. Penonton berduka, dunia panggung tersentak.

Orang-orang membakar lilin, mengirimkan doa. "Ia menembak hidungnya, ia mencelakai dirinya, untuk menghibur kita, mengapa kita enggan berduka ?",kiranya seperti ini suara-suara sedih di sanubari penonton.

Tapi para analis bahagia. Lelaki itu, oleh darah, ia terlahirkan kembali. Ia hidup kembali, untuk dunia yang berhenti, untuk panggung yang sepi, untuk teater yang kering.

Lelaki itu, tua, setengah botak, dan ditinggal sejarah. Ia hanya tidak ditinggal cinta, keyakinan serta usaha.

Pernah memiliki sejarah gemilang dalam dunia lakon. Mendaki popularitas dengan kepalsuan kisah Super Hero. Kebesaran Super Hero yang omong kosong !, menyelamatkan kenangan orang ramai atas dirinya saja setengah mati. Ia hanya menjadi Super Hero untuk memelihara mimpi yang tercerabut dari dunia sehari-hari, bukan untuk menginspirasi. Ketika mimpi berhenti, Super Hero mati !

Hingga ia menembak dirinya, untuk terlahir kembali. Kelahiran yang seperti membalik tragedi atas karir yang mau tamat. Dalam sebuah lakon, dengan darah yang murni, ia terlahir kembali. Karena ia masih punya cinta, keyakinan dan usaha nyata.

***

Begitulah kira-kira garis besar cerita dalam film Birdman : The Unexpected Virtue of Ignorance yang diproduksi tahun 2014 jika kita "puisikan" kembali.

Saya menikmati film ini secara terlambat. Mudahan-mudahn cerita saya tentang film besutan sutradara Alejandro González Iñárritu masih ada kesannya.

Dalam film Birdman, kita bisa melihat selalu ada rangkaian peristiwa yang tidak bisa ditangkap serta merta, seperti melihat hubungan yang linier, garis lurus yang utuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun