Beruntunglah mereka yang masih diberikan kesempatan untuk bepergian jauh dari rumahnya. Tidak terlalu penting bepergian untuk bekerja atau sekadar melancong. Yang justru penting adalah bagaimana kita mengalami Indonesia atau peradaban bangsa lain dalam konteks sehari-hari. Dengan menuliskan bepergian ke tempat-tempat yang bukan rumah primordial kita, Indonesia sebagai daya ikat imajinatif itu, bisa lebih kita cintai ketika berkeliling untuk melihat langsung masyarakat yang hidup dalam kenyataan faktual. Sebuah kenyataan yang kita jumpai langsung sebagai pengalaman sehari-hari. Semoga dengan usaha kecil ini, melalui menuliskan bepergian, kita merawat keIndonesiaan.
Paling tidak, pengalaman yang kita tuliskan lantas menjadi arsip pengetahuan yang pada satu masa dimana kita telah tua dan sakit-sakitan, bisa menjadi kenang-kenangan yang dipelajari keturunan.
Sebagai penutup, penting kiranya mengenang kata-kata Pramudya A. Toer berikut : 'orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian !' .
Salam bepergian. Terus Cinta Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H