Mohon tunggu...
Tutur Wigati
Tutur Wigati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas PGRI Semarang

Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas PGRI Semarang

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Wow! Wingko Babat Bukan Khas Semarang? Begini Sejarahnya

19 Desember 2024   22:45 Diperbarui: 19 Desember 2024   22:40 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wingko Babat Homemade (foto diambil langsung oleh penulis)

 Kota Semarang yang memiliki slogan "The Beauty of Asia", Pesona Asia, dikenal memiliki berbagai jenis makanan khas. Salah satu makanan khasnya adalah wingko babat. Keaslian wingko babat makanan khas Kota Semarang sebenarnya masih dapat dipertanyakan. Melihat nama wingko babat saja sudah menimbulkan tanya bagi kita. Kenapa dinamai wingko babat, bukan wingko semarang?

Wingko babat adalah perpaduan tepung beras ketan, kelapa muda, dan gula pasir.Sehingga, rasa yang ditawarkan wingko babat cenderung gurih manis. Tekstur wingko babat empuk dan legit, dengan aroma kelapa yang manis.Dilihat dari sejarahnya, wingko babat bukanlah berasal asli dari Kota Semarang. Kue wingko justru berasal dari kota bernama Babad yang letaknya di Tuban, Jawa Timur. Babad, salah satu kecamatan di Kabupaten Lamongan. Tak heran laman resmi Kabupaten Lamongan menyebutnya sebagai salah satu makanan khas Lamongan. Namun hal ini juga terjadi di Pemerintah Kota Semarang yang turut mengakuinya pula.

Proses Pembuatan Wingko Babat Homemade (foto diambil langsung oleh penulis)
Proses Pembuatan Wingko Babat Homemade (foto diambil langsung oleh penulis)
Di Semarang, wingko babat baru dikenal sejak 1944. Sedangkan di tempat asalnya yaitu Kecamatan Babat, Lamongan, jajanan dari tepung ketan dan parutan kelapa ini dibuat sejak 1898.Makanan ini dibawa pertama kali oleh seorang wanita, Loe Lan Hwa, bersama suaminya, The Ek Tjong (D Mulyono). Mereka mengungsi ke Semarang bersama kedua anaknya. Mereka mencari kehidupan yang lebih baik di tengah huru-hara Babad semasa Perang Dunia II.

Di Semarang, Loe Lan Hwa mulai membuat dan menjual kue wingko dibantu sang suami. Wingko Babat banyak difavoritkan, Loe Lan Hwa menjadi pusat perhatian dan mulai banyak orang yang bertanya tentang nama makanan yang dijajakannya. Untuk mengenang kota Babad tempatnya dibesarkan, Loe Lan Hwa pun menyebutnya: wingko babad.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun