"Jagung tapi kok berwarna-warni ya? kan warna jagung biasanya kuning kalo ndak putih" ini yang ada dibenak kita saat pertama kali melihat kenampakan flint corn/ jagung Glass Glem atau kalau orang Indonesia sebutnya dengan "jagung mutiara". Pada awalnya Jagung Mutiara/ Flint Corn adalah jagung asli yang dibudidayakan oleh penduduk asli Amerika.Â
Disebut dengan Flint Corn karena bijinya "sekeras batu api". Biji Jagung ini memiliki sedikit kandungan air di dalamnya dibandingkan dengan jagung ketan atau jagung manis, dan kemungkinan lebih sedikit jika mengalami kerusakan, busuk, dan lapuk dimana pada saat itu  penduduk asli Amerika yang sangat bergantung dengan konsumsi jagung yang kering dikarenakan sebagai persediaan jagung sampai tanaman jagung berikutnya panen pada tahun berikutnya.
eitss, pembaca masih penasaran kan kenapa Flint Corn kok bisa berwarna warni?Â
Nah, sejarahnya bermula flint corn/ jagung glass glem ini dikembang oleh Carl Barnes, petani dari Oklahoma yang juga masih memiliki keturunan suku Indian. Sebagai seorang keturunan suku Indian, Barnes ingin melestarikan warisan suku Indian dengan menanam jagung. Barnes pergi ke berbagai daerah untuk mengumpulkan berbagai jenis-jenis varietas jagung dari teman-temannya. Setelah itu berbagai jenis-jenis jagung tersebut Ia tanam di kebunnya sendiri.
Seiring berjalannya waktu, Barnes tidak sengaja menemukan tanaman jagung yang ia tanaman tumbuh dengan menghasilkan biji jagung yang berwarna-warni. Pada saat yang sama Barnes lebih memilih untuk meyimpan dan menanam kembali benih dari tongkol yang sangat berwarna.
seorang rekannya Greg Schoen yang berprofesi sebagai petani bertemu Barnes pada tahun 1994 di sebuah pertemuan tanaman asli Oklahoma, Barnes memarkan jagung berwarna pelangi dan membuat Schoen terpesona. Tahun berikutnya, Barnes memberi Schoen beberepa benih jagung pelenagi dan waktu itu Schoen menanam benih itu pada musim panas. Sehingga selama bertahun-tahun Schoen menerima lebih banyak sampel benih pelangi dari Barnes
Awalnya, Schoen hanya menanam jagung berwarna-warni dalam jumlah yang sedikit di New Mexico setelah ia pindah ke pada tahun 1999. Â Dan pada tahun 2005, Schoen mulai menanam jagung dengan skala yang lebih besar di dekat San Fe dan juga menanam varietas lokal. Ketika flint corn ditanam dengan jagung varietas lokal, terciptalah varietas yang baru. Setelah ditanam secara berturut-turut, jagung menghasilkan warna yang lebih cerah dan pola yang hidup.
Menurut Schoen, Barnes memberi tahu bahwa biji flint corn adalah persilangan dari jagung popcorn Pawnee dengan jagung tepung merah Osage dan juga Osage lainnya yang disebut dengan "Greyhouse"
Dan pada tahun 2009, Schoen memberikan beberapa varietas benih pelangi kepada Bill McDorman yang memiliki benih Arizona bernama Seed Trust dan mulai diperjualbelikan pada tahun 2012.
Terus jagung mutiara itu buat apa wae to?
ya, Kalau orang luar kebanyakan digiling menjadi tepung jagung untuk bahan pembuatan tortilla atau bubur jagung karena jagung mutiara sangat bertepung dan juga digunakan sebagai pop corn.  Kalau petani Indonesia masih jarang membudiayakan  jagung glass glem berwarna warni dan produksinya masih sedikit dibandingkan jagung mutiara yang berwarna putih atau kuning.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H