Mohon tunggu...
Alvira Tuttan Dwi Maharani
Alvira Tuttan Dwi Maharani Mohon Tunggu... Insinyur - Tuttan

Saya introvert dan saya suka bicara sama kucing

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Apa Local Agrotourism Butuh Konsep 3P? Memang Penting, Ya?

11 Agustus 2020   11:22 Diperbarui: 11 Agustus 2020   11:21 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                Dalam kondisi beberapa tahun, saat terjadi musim panen jumlah produksi salak meningkat sehingga terjadi pemerosotan harga,sehingga kelompok tani agrowisata salak organik Bangunkerto memiliki siasat dengan mengganti sistem tanaman anorganik dengan organik, dengan begitu salak organik akan memiliki segi nilai yang lebih bersaing dibandingkan dengan salak organik.

 Selain melalui pendapatan melalui agrowisata, adanya profit yang didapatkan dengan adanya penjualan baik berupa di beberapa kota di Indonesia serta adanya permintaan ekspor ke beberapa negara seperti China, Singapura, Kamboja, dan Australia. Dan juga para masyarakat sekitar mengolah salak menjadi produk olahan lain seperti manisan, geplak, dan krasikan sehingga memiliki tambah yang lebih.

Konsep People

               Pengelola agrowisata bekerjasama dengan para petani dengan mengembangkan berbagai produk olahan berbahan dasar dari salak. Produk olahan  menjalan aktivitas budidaya serta pemasaran salak dilakukan oleh laki-laki, sedangkan perempuan bergabung dalam UMKM dengan bertanggung jawab dibagian pengolahan produk olahan lain berbahan dasar salak. memanfaatkan rumah pengelola untuk memproduksi produk olahan tersebut sehingga pengeluaran lebih efisiensi.

 Petani juga mendapatkan alat produksi dari pengelola dengan menggunakan uang kas bulanan. Dalam upaya promosi produk olahan tersebut melalui blog resmi dan bekerjasama dengan agen promosi perjalanan dan berfokus mengenalkan produk salak ke masyarakat sehingga adanya daya tarik untuk ke agrowisata salah organik Bagunkerto.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun