Mohon tunggu...
Tuti Sulastri
Tuti Sulastri Mohon Tunggu... -

seorang ibu rumah tangga dan mahasiswi magister keperawatan UI

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Manajemen Pasien Safety

23 Desember 2012   09:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:09 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari flow chart tersebut diatas, sebuah system informasi  dapat dijelaskan sebagai berikut :

ASUMSI :

1.Bahwa Manajemen Rumah Sakit atau departemen yang ditunjuk, mempunyai dua sasaran yaitu Pasien dan Keluarga Pasien .

2.Sasaran tersebut mempunyai tingkat penerimaan informasi yang beragam, sehingga diperlukan berbagai media dalam rangka memberikan informasi

3.Rumah Sakit sudah menerapkan system IT atau computerise

SISTEM INFORMASI :

KOMPUTER/INTERNET

KOMPUTER/RUNNING TEXT

Rumah sakit dimaksud sudah mempunyai webside dan mempunyai blog / iklan di internet, berdasarkan data pasien dan keluarganya, maka pihak Rumah Sakit aktif mengirimkan email/mailing list dalam rangka menyampaikan pesan urgensi cuci tangan. Media internet dapat digunakan sebagai sarana berkomunikasi yang saling menguntungkan.

Running Text system adalah Tulisan berjalan berukuran besar yang dipasang di tempat-tempat strategis di lingkup Rumah Sakit, seperti di Pintu masuk, di ruangan atau di tempat parker. Running Text system dapat dikendalikan dari kantor rumah sakit dan setiap saat dapat di up date terutama menyampaikan pesan Urgensi Cuci Tangan.

Contoh :

HAND PHONE /SMS

Dari data pasien dan keluarga pasien, nomor handphone dapat menjadi sarana menyampaikan pesan. Seperti iklan yang tak ada habisnya, Rumahsakit dapat memberikan ucapkan apresiasi terhadap keluarga pasien, bahwa telah mematuhi tata tertib Rumah sakit misalnya. Dan pesan yang sangat penting tentunya berupa Urgensi CUCI TANGAN dalam rangka mencegah infeksi penyakit kepada pasien.

POSTER

FLYER

Media poster sebagai sarana menyampaikan pesan dimana dipasang ditempat-tempat yang mudah dilihat. Poster harus menarik tampilannya atau eye catching penempatannya, agar pesan Urgensi CUCI Tangan sampai kepada pasien dan keluarga pasien. Misalnya di pintu kamar Mandi, disamping wastafel, di Mading ( majalah Dinding ), dll.

SPANDUK

Flyer adalah lembar selebaran yang berukuran kecil, memuat penjelasan singkat dan pesan sentral tentang pentingnya Cuci Tangan. Flayer sasarannya kepada keluarga pasien yang tidak mempunyai sarana computer, sehingga cukup sederhana dengan membaca flyer maka dapat informasi /pesan tentang pentingnya cuci tangan.

Spanduk adalah media menyampaikan pesan out door yang berukuran besar, sehingga sangat efektif dalam rangka menyampaikan pesan sebab dapat dibaca bukan saja pejalan kaki akan tetapi bisa juga sambil berkendara. Secara khusus, spanduk yang berisikan pesan tentang Urgensi Cuci tangan, maka akan sangat mudah diingat oleh yang membaca

Demikian  penjelasan tentang Sistem Informasi dalam rangka menyampaikan pesan Urgensi cuci tangan kepada pasien dan keluarga pasien di ruang lingkup Rumah sakit.

KESIMPULAN

Penerapan  system informasi  yang berbasis komputerized  ini  sudah  mulai  sejak  lama khususnya  dirumah sakit-rumah sakit yang telah maju, tetapi  penggunaannya  hanya  sebagian  sehingga  belum  tersampaikan  secara  baik dan efektif. Pengembangan tehnologi  bebasis web dengan menggunakan  handpone  melalui  sms dan running tex  belum maksimal digunakan  khususnya  untuk penyampaian informasi hands  hygiene.

V.REKOMENDASI

Sistem tehnologi informasi  yang saya  paparkan diatas dapat  dilaksanakan  dengan

rekomendasi  sebagai  berikut :

1.Rumah  sakit  harus  merubah  paradigma  dimana  menjadikan pasien bukan  sebagai obyek  tetapi menjadikan  partnership  dalam  pelayanan  kesehatan.

2.Rumah sakit  harus  mempunyai  visi  melayani  secara holistik  baik  secara fisik, psykhis  dan kepuasan pelanggan (pasien dan keluarga) dengan memanfaatkan tehnologi informasi  yang telah berkembang.

3.Rumah  sakit  harus  mempunyai  data base  pasien  secara  detail dan akurat  untuk mendukung  data-data yang dibutuhkan  dalam rangka  menggunakan tehnologi informasi yang canggih  sehingga  rumah sakit mampu  bekerja sama dengan provieder atau operator   untuk  penyampaian informasi  melalui  mobile handpone secara  gratis   bagi  pelanggan.

REFERENSI

Departemen Kesehatan (2001), Kebijakan dan strategi Pengembangan Sistem

Informasi Kesehatan Nasional. Depkes.RI.Jakarta.

Chaudhry et al. (2006).Systematic review : impact of health information technology

on quality, efficiency, and costs of medical care. Ann intern Med 144(10)742-52

Curtis V and Cairncross , S (2003) Effect of washing hands with soap on diarrhea risk

in community a Sistematic Review.lancet infection desease vol.3 page 275-280

Eko I.R (2001). Manajemen Sistem Informasi dan Tehnologi Informasi, Jakarta

Kelompok Gramedia.

Emeliana, (2003). Sistem Informasi Keperawatan Berbasis Komputer yang

terintegrasi di Pelayanan Kesehatan Sint.Carolus, tidak dipublikasikan.

Johnson,(2008). Nurses and the Use Of Personal Digital Assistants (PDAs) at the

Point of care Design Of Electronic Text, Vol. 1 Nomor 1

Lorna Few tell. Dkk (2005) Water Sanitation and Hygiene intervention to reduce

diarhoea in less development Countries, vol.5 issue 1. 42-52

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun