3. Apa saja aspek pengukuran kinerja?
Oleh karena sifat dan karakteristiknya yang unik, maka organisasi sektor memerlukan ukuran penilaian kinerja yang lebih luas, tidak hanya tingkat laba, tidak hanya efisiensi dan juga tidak hanya ukuran finansial. Pengukuran kinerja organisasi sektor meliputi aspek-aspek antara lain:
- Kelompok masukan (input) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran.
- Kelompok proses (process) adalah ukuran kegiatan, baik dari segi kecepatan, ketepatan, maupun tingkat akurasi pelaksanaan kegiatan tersebut.
- Kelompok keluaran (output) adalah sesuatu yang diharapkan langsung dapat dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berwujud (tangible) maupun tidak berwujud (intangible).
- Kelompok hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah yang mempunyai efek langsung.
- Kelompok manfaat (benefit) adalah sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari pelaksanaan kegiatan.
- Kelompok dampak (impact) adalah pengaruh yang ditimbulkan baik positif maupun negatif.
4. Apa saja manfaat yang diperoleh dari penerapan pengukuran kinerja yang efektif?
Manfaat pengukuran kinerja sangatlah banyak dan berkisar dari mengukur efektivitas satu proyek hingga berkontribusi terhadap budaya perbaikan berkelanjutan di seluruh organisasi. Menggunakan ukuran kinerja secara teratur membantu menginformasikan keputusan dan berarti rencana dapat disesuaikan di tengah jalan atau prioritas dapat diatur ulang untuk memanfaatkan peluang yang muncul. Sistem pengukuran kinerja internal akan mendorong hasil dan memungkinkan organisasi belajar dari keberhasilan dan kegagalannya. Berikut manfaat lain dari ukuran kinerja meliputi:
- Menciptakan "dukungan" melalui para pemangku kepentingan yang menetapkan target dan tujuan bersama.
- Mengembangkan "praktik terbaik" dan "pelajaran yang didapat" yang dapat diterapkan pada inisiatif masa depan.
- Meningkatkan akuntabilitas dengan menunjukkan efektivitas dan nilai rencana dan kegiatan dalam mencapai tujuan/hasil yang diinginkan.
- Memberikan informasi mengenai pengambilan keputusan termasuk penganggaran dan alokasi sumber daya dalam suatu lingkungan yang di dalamnya mungkin terdapat persaingan atas sumber daya yang terbatas.
- Membantu menunjukkan dan mendokumentasikan perubahan dari waktu ke waktu.
- Membantu mengomunikasikan kisah suatu organisasi.
- Mengembangkan hubungan melalui keterlibatan pemangku kepentingan dan membangun pemahaman umum tentang prosesnya.
5. Kenapa pengukuran kinerja penting untuk organisasi?
Sistem pengukuran kinerja memiliki peran vital dalam memperjelas tujuan organisasi dan memberikan kerangka yang terukur untuk mencapainya. Dengan membantu menetapkan tujuan yang jelas dan terukur, sistem ini menjadi fondasi bagi pertumbuhan organisasi.Â
Langkah pertama yang diperlukan dalam mencapai keberhasilan adalah memiliki tujuan yang jelas. Tanpa adanya sistem pengukuran kinerja, organisasi mungkin kesulitan dalam menentukan arah yang tepat.
Selain itu, kejelasan dalam tujuan membuka pintu bagi akuntabilitas dan transparansi. Ketika organisasi memiliki tujuan yang terukur, mereka dapat secara terbuka mengevaluasi apakah mereka berhasil atau tidak dalam mencapainya. Dengan kata lain, sistem pengukuran kinerja menciptakan panggung di mana organisasi dapat bertanggung jawab atas setiap langkahnya. Ini memunculkan transparansi dalam setiap tindakan yang diambil.
Namun, manfaat terbesar dari sistem pengukuran kinerja adalah kemampuannya untuk memfasilitasi pengambilan keputusan yang lebih baik. Data dan informasi yang dikumpulkan melalui sistem ini memberikan landasan yang kuat untuk membuat keputusan yang tepat.Â
Organisasi dapat menilai kinerja mereka secara obyektif dan mengubah strategi mereka berdasarkan temuan yang didapatkan dari sistem pengukuran kinerja.
6. Apa perbedaan antara pengukuran kinerja sektor publik dan swasta?