Desa Ledok memiliki banyak potensi hasil pertanian salah satunya adalah tanaman jagung. Berdasarkan hasil observasi Sobat Giat 3 Desa Ledok 2022, sudah ada beberapa produk makanan hasil olahan berbahan dasar jagung yang dilaksanakan oleh pelaku UMKM yang terdapat di Desa Ledok sendiri.Â
Seperti eggroll jagung, tepung jagung dan kerupuk jagung. Untuk menambah hasil olahan berbahan dasar jagung, Dhenita Wijayaningrum selaku Sobat Giat UNNES memiliki gagasan dengan mengadakan pelatihan pembuatan tempe jagung kepada ibu-ibu pelaku UMKM.
Waktu dan tempat pelaksanaan pelatihan pada hari Senin, 28 November 2022 pukul 10.00 WIB di kediaman Ketua UMKM Desa Ledok, Ibu Sri Romandoni atau biasa dipanggil Bu Trubus. Antusiasme para pelaku UMKM sangat terlihat ketika banyak pertanyaan yang diajukan mengenai proses pembuatan tempe jagung.
Proses pembuatan tempe jagung tidak jauh berbeda dengan pembuatan tempe kedelai, hanya saja biji jagung tidak bisa selunak biji kacang kedelai ketika dimakan. Dalam biji jagung mengandung karotenoid jenis betakaroten dan xantofil. Betakaroten berperan sebagai provitamin A dalam mencegah kebutaan yang disebabkan penyakit katarak. Xantofil berperan sebagai pelindung sel dari serangan kangker, antioksidan, sistem imunitas tubuh, dan mencegah penyakit jantung.
Kandungan protein pada jagung tidak lebih tinggi dari kedelai, namun berdasarkan kelebihan kandungan karotenoid, jagung berpotensi dapat dikembangkan menjadi makanan yang dapat memajukan kesejahteraan masyarakat desa di Indonesia terutama Desa Ledok yang kaya akan potensi tanaman jagung.
Pelatihan ini diharapkan dapat memaksimalkan potensi alam yang ada di Desa Ledok melalui tangan-tangan kreatif para pelaku UMKM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H