Di labirin waktu yang tak terbatas,
Keabadian merayakan tarian abadi.
Setiap langkah mengukir jejak tak terhapus,
Mengikat detik dalam aliran kekal.
Pohon kehidupan menjulang menjulang,
Daunnya tak gugur, bunga abadi mekar.
Matahari dan bulan berdansa bersama,
Merayakan keindahan yang abadi tak terukir.
Dalam keheningan malam yang abadi,
Bintang-bintang menjadi saksi bisu keabadian.
Sejuta kisah terpatri dalam gemerlap langit,
Mengisahkan cinta dan kehidupan yang tak terbatas.
Di laut biru keabadian melambai,
Ombaknya merayap ke tepian waktu.
Pasir putih saksi bisu kenangan yang tak terhapus,
Seolah memberi sambutan bagi yang tak berkesudahan.
Keabadian, sebuah peluk cinta yang tak berujung,
Mengalir dalam aliran sungai tak kenal usia.
Saat-saat tercipta dalam warna-warni kehidupan,
Menyusuri lorong waktu yang mengantar pada abadi.
Terbenamnya matahari, memeluk keabadian,
Warna merah jingga melukis langit senja.
Momen hari terakhir, menjadi awal keabadian,
Menyatu dalam peradaban yang tak pernah pudar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H