Setelah mendiskusikan semua opsi yang ada, buatlah keputusan bersama yang tidak memberatkan salah satu pihak. Keputusan ini harus didasarkan pada kesepakatan dan kompromi dari kedua belah pihak. Misalnya, jika suami harus menambah jam kerja, istri harus siap mengelola rumah tangga dengan lebih mandiri. Atau jika istri ikut bekerja, suami harus membantu dalam tugas-tugas rumah tangga.
Keputusan yang diambil haruslah realistis dan dapat dilaksanakan dengan baik. Jangan sampai keputusan tersebut justru memperburuk situasi atau menambah beban yang lebih besar pada salah satu pihak.
Dalam menghadapi situasi di mana nafkah suami tidak mencukupi, istri perlu mengambil tindakan bijak. Evaluasi kebutuhan dan keinginan, melibatkan suami dalam pembuatan cashflow keluarga, membuat catatan cashflow sendiri jika diperlukan, diskusi bersama untuk mencari jalan keluar, dan membuat keputusan bersama yang tidak memberatkan salah satu pihak adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan.
Dalam mengatasi tantangan nafkah yang tidak mencukupi, komunikasi yang baik antara suami dan istri sangat penting. Bersama-sama, mereka dapat mencari solusi yang terbaik untuk meningkatkan situasi keuangan keluarga dan menjaga keharmonisan rumah tangga.
Jadi, jika Anda menghadapi situasi di mana nafkah suami tidak mencukupi, ingatlah untuk tetap tenang, berkomunikasi dengan baik, dan mencari solusi bersama. Dengan kerja sama dan kesungguhan, masalah ini dapat diatasi dan keluarga dapat hidup dalam keseimbangan keuangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H