Mohon tunggu...
tuti dede
tuti dede Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Saya merupakan Guru SD yang sudah mengabdi selama 32 tahun, dengan masa kerja saya yang tingal 8 tahun lagi saya ingin menuliskan cerita tentang dunia pendidikan yang bisa menginspirasi semua orang.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Tersenyumlah

19 Desember 2024   08:56 Diperbarui: 19 Desember 2024   08:56 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Menjaga hubungan sosial: Senyuman dapat membantu mempererat hubungan dengan orang lain. Dalam beberapa kasus, kita mungkin merasa bahwa jika kita tidak tersenyum, kita akan dianggap tidak ramah atau tidak tertarik. Untuk mempertahankan hubungan sosial yang baik, orang terkadang memilih untuk tersenyum meskipun mereka tidak merasa bahagia.

Mekanisme pertahanan: Tersenyum bisa menjadi cara untuk melindungi diri dari perasaan atau situasi yang tidak nyaman. Bagi sebagian orang, senyuman palsu bisa menjadi cara untuk menghadapi rasa cemas, stres, atau bahkan kesedihan tanpa harus menunjukkan kerentanannya kepada orang lain.

 Meskipun ada beberapa alasan untuk berpura-pura bahagia dengan senyuman palsu, penting juga untuk mengenali kapan kita merasa tidak bahagia dan mencari cara untuk menghadapinya dengan jujur. Memendam perasaan terlalu lama atau terlalu sering berpura-pura bisa berdampak negatif pada kesehatan mental dan emosional kita. Berbicara dengan seseorang yang dapat dipercaya atau mencari dukungan profesional bisa membantu kita mengatasi perasaan tersebut dengan cara yang lebih sehat, meskipun tersenyum bisa memiliki manfaat jangka pendek, penting juga untuk memberi perhatian pada perasaan kita yang sebenarnya dan mencari dukungan jika kita merasa kesulitan atau tertekan. Terkadang, berbicara tentang perasaan atau mencari bantuan adalah cara yang lebih sehat daripada hanya berpura-pura bahagia.Salam sehat dan tetap Bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun