Pembelajaran di era revolusi 4.0 dalam menghadapi Society 5.0 apalagi dimasa pandemi Covid-19 dapat menerapkan hybrid/blended learning. Dikti juga memberikan berbagai dukungan kepada dunia pendidikan dengan menyediakan platform untuk pembelajaran daring/online. Berkembangnya society 5.0 tentunya berdampak dalam dunia pendidikan.Â
Era revolusi industri 5.0 telah mengubah cara berpikir tentang pendidikan, perubahan yang dibuat bukan hanya cara mengajar, namun yang terpenting adalah perubahan dalam konsep pendidikan itu sendiri.
Teknologi sekarang ini berdampak positif tergantung bagaimana seseorang dalam meminimalisir resiko dan peluang yang muncul di perubahan revolusi industri 4.0 yang terjadi berbeda dengan apa yang dialami manusia sebelumnya. Dampak dari revolusi industri 4.0 dan Society 5.0 membuat kesempatan baru untuk Indonesia. Revolusi yang fokus pada pengembangan ekonomi digital dinilai menguntungkan bagi Indonesia. Pengembangan ekonomi digital adalah pasar dan bakat, Indonesia memiliki keduanya.
Indonesia saat ini sedang menghadapi dan melawan covid-19, bahkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PAN-RB) dan Presiden telah mengeluarkan surat edaran baru yang pada intinya menyatakan perpanjangan masa bekerja dari rumah (Work From Home) dan penyesuaian sistem kerja.Â
Akan tetapi Menteri PAN-RB menegaskan hal ini bukan berarti pelayanan publik ditiadakan, baik pelayanan publik terkait ruang lingkup barang, jasa maupun administrasi. Hal tersebut ditekankan secara langsung oleh yang bersangkutan pada saat mengumumkan adanya surat edaran terbaru yang menyatakan perlunya penyesuaian sistem kerja dan mengimplementasikan protokol pencegahan Covid-19 atau PPKM (Pemberlakuan Pembatsan Kegiatan Masyarakat).
Pelayanan dapat dilakukan melalui online (daring) atau jika terdapat pelayanan manual harus menyediakan dan melakukan prosedur untuk mengurangi covid-19 ini, contohnya seperti mengukur suhu pengguna layanan, menyediakan tempat cuci tangan/handsanitizer dan menjaga jarak. Hal tersebut juga berlaku bagi pendidikan.Â
Dengan dihapuskannya Ujian Nasional (UN), belajar di rumah melalui aplikasi tertentu, kuliah daring, bimbingan dan seminar daring merupakan contoh pelayanan bidang pendidikan yang mempercepat penerapan Pendidikan era Revolusi 4.0 dan society 5.0. tentunya baik pengajar maupun peserta didik untuk memahami setidaknya penggunaan teknologi digital, melalui blended learning ini, akses pendidikan, efisiensi serta kualitas pembelajaran dan pengajaran dapat meningkat.
Semakin lama, hidup manusia akan didominasi teknologi. Terlebih, dengan adanya wabah pandemi Covid-19 ini mau tidak mau akan mengalami proses perubahan beberapa cara kerja yang konvensional. Dosen, guru dan pengajar lainnya mempunyai peran yang besar dalam mempersiapkan masyarakat yang akrab dengan teknologi.Â
Sampai pada akhirnya virus ini berakhir, menggabungkan dunia nyata dan virtual sebagai ciri society 5.0 akan segera tewujud. di tengah merebaknya wabah Covid-19, Pendidikan era Revolusi Industri 4.0 dapat diterapkan dengan penyesuaian tertentu tanpa mennyampingkan hal-hal yang perlu diperhatikan lebih teknis, misalnya dampak dan kelemahannya. Disisi lain tuntutan peran peserta didik diharapkan mampu membawa perubahan positif di tengah situasi melalui pemahaman yang diberikan oleh pengajar, guru dan dosen.
Jadi industry 4.0 dan Society 5.0 dalam pendidikan ditengah pandemi covid-19 ini pembelajaran diperoleh dari berbagai platform teknologi dan informasi bukan hanya buku saja.Â
Di era 5.0 nanti, manusia akan bersikap dan berpikir maju dan harus mengikuti perkembangan zaman dan dituntut berpikir lebih cepat menghasilkan solusi dalam memenuhi kebutuhannya.Â