Oleh: Tuti Angraeni
Semester: VI ( Enam)
Program Studi: Pendidikan Pancasila dan  Kewarganegaraan
Pemerintah membuat kebijakan pembatasan sosial bersekala besar (PSBB).Terkait adanya penyebaran virus COVID -19.yang pertama kali menyebar ke Indonesia pada senin 2 maret 2020. pemerintah mengumumkan adanya dua kasus pasien positif Covid-19 diduga terkonfirmasi tertular dari seorang warga negara jepang.
maka semua warga dianjurkan untuk beraktivitas dari rumah saja demi meminimalisir kontak secara langsung dengan orang lain.kegiatan dilakukan sehari-hari dari dalam rumah karena adanya pandemi seperti misalnya beribadah dari rumah,bekerja dari rumah,dan belajar dari rumah.Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemenikbud) menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan pendidikan dalam masa darurat Covid -19.Yaitu salah satunya dengan cara melalui pembelajaran daring/jarak jauh.yang mana pembelajaran tidak bisa dilakukan secara tatap muka.demi keselamatan dan kesehatan lahir peserta didik,pendidik,kepala sekolah,dan warga satuan pendidik.
Pada 1 Juni 2020 pemerintah memberlakukan New Normal dengan peraturan tetap mematuhi protokol kesehatan ketika berpergian keluar rumah.namun proses pembelajaran masih belum bisa dilakukan secara tatap muka.Sekolah-sekolah serta universitas melakukan pembelajaran jarak jauh atau daring,pembelajaran jarak jauh merupakan pendidikan atau pada proses pembelajaran dilakukan dari jarak jauh,tanpa ruang kelas secara fisik dan tanpa berinteraksi secara langsung atau siswa tidak bertatap muka secara langsung, pengajar atau siswa ini berada pada suatu tempat yang berbeda.Secara historis,istilah pembelajaran jarak jauh utamanya terkait dengan program perguruan tinggi yang memungkinkan mahasiswanya belajar dari jarak jauh.
Kemajuan teknologi sangat bermanfaat serta  berperan penting dalam dunia pendidikan,dengan adanya pandemi semua proses belajar mengajar dilakukan secara online tidak lagi tatap muka dalam batas waktu yang tidak ditentukan.sebelum adanya pandemi ini,sebagian guru ,siswa dan orang tua  tidak begitu menguasai teknologi informasi,masih gagap dalam menggunakan teknologi dalam pembelajaran.Namun sekarang dapat kita lihat,dalam beberapa bulan saja banyak guru dan siswa sangat mahir menggunakan berbagai jenis teknologi pembelajaran,misalnya membuat video pembelajaran,memiliki channel youtube,menguasai google classroom,google meet,zoom,e learning dan sebagainya.
Namun pada proses pembelajaran jarak jauh ini banyak memunculkan masalah-masalah yang timbul sehingga keefektipan pada proses pebelajaran ini kurang.berikut beberapa fakor kendala atau yang menghambat terlaksananya pembelajaran daring diantaranya:
1.Tidak semua memiliki Handphone
Tidak dapat dipungkiri bahwa pada zaman sekarang memiliki HP adalah suatu hal yang wajib dimiliki kalangan masyarakat bawah menengah maupun atas,karena hampir semua interaksi kehidupan manusia,tidak terlepas dari HP.
Namun pada kenyaannya tidak semua memiliki Handphone terutama Handphone android,mungkin saja memiliki namun hanya satu itu pun hanya orangtuanya saja yang punya sehingga siswa tidak dapat melakukan proses pembelajaran karena hpnya berbagi dengan orangtuanya,selepas orangtuanya pulang bekerja siswa baru dapat melaksanakan pembelajaran.contohnya saja saya memiliki adik yang masih sd,adik saya setiap hari belajar menggunakan hp karena materi pelajaran yang ada di share lewat aplikasi whatsapp oleh gurunya belajar berbarengan dengan temannya yang tidak memiliki handphone.
